KELOMPOK
V
ALFITA
LAILATUL
BADRIYAH
DEWI
KUSNILAWATI
NURMITA
CAHYANI
PERUBAHAN
ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1,2,3
Trimester
1
Ovum yang sudah dibuahi
akan membentuk corpus luteum yang yang menghasilkan corionik gonadotropin oleh
synsiotropoblast disekitar blastosit dan menjadi corpus luteum gravida.
Korpus tersebut akan mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron untuk
mempertahankan implantasi sampai placenta terbentuk. Dengan
terpeliharanya saluran uterin maka tidak akan menstruasi , ini umumnya tanda
pertama kehamilan pada pada wanita yang biasanya menstruasi teratur. pada
permulaan implantasi biasanya akan terjadi terdapat spotting pada hari ke 11, setelah
itu terdapat rasa nyeri dan pembesaran payudara, kelelahan dan sering kencing
serta yang terakhir mual dan muntah yang dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin
berakhir usia 12 minggu kehamilan. Tinggi fundus uteri diatas symphisis
dan kenaikan berat badan 1 –2 kg.
Trimester
2
Uterus akan tumbuh
terus dan pada kehamilan 16 minggu berada pada pertengahan antara symphisisi
dan pusat. Penambahan berat badan sekitar 0,4 – 0,5 kg/mg. Energi
mulai bertambah, pada kehamilan 20 minggu fundus berada dekat dengan pusat ,
payudara mengeluarkan kolostrum, ibu merasakan gerakan bayi dan terdapat
cloasma, linea nigra dan striae gravidarum.
Trimester
3
Pada kehamilan 28
minggu fundus berada pertengahan antara pusat dan xipoid. Pada ucia
32 – 36 mg fundus uteri mencapai processus xipoid, payudara terasa penuh
dan nyeri tekan, sering kencing, umur kehamilan 38 minggu presentase bayi
masuk/ turun kedalam panggul, sakit punggung, sulit tidur dan kontraksi brakton
hicks meningkat.
Prof.
Dr. Sarwono Prawirohardjo,DSOG., 1999, Ilmu Kebidanan, Cet-V,
Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo,Jakarta.
A.
SISTEM REPRODUKSI
1. Uterus
Uterus
akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan
progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan
oleh hipertropi otot polos uterus. Disamping itu, serabut-serabut kolagen yang
ada pun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus
dapat mengikuti pertumbuhan janin. Berat uterus normal lebih kurang 30 gram, pada
akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram, dengan
panjang lebih kurang 20 cm dan tebal dinding lebih kurang 2,5 cm. Serabut
otot bertambah banyak, tumbuh membesar dan meregang yang
disebabkan oleh stimulasi estrogen dan progesteron, dan terjadi akibat tekanan
mekanis dari dalam, yaitu janin, placenta serta cairan ketuban akan memerlukan
lebih banyak ruangan. Dinding uterus menipis dan melunak ketika uterus
membesar. Pada hamil aterm, tebal dinding tersebut adalah kurang dari 2,5 cm.
Pembuluh-pembuluh darah uterus mengalami dilatasi hebat untuk memasok
peningkatan volume darah yang sangat besar pada plasenta. Pada minggu-minggu
pertama istmus uteri mengadakan hipertropi seperti korpus uteri. Hipertropi
istmus pada triwulan pertama membuat istmus menjadi panjang dan lebih lunak.
Hal ini dikenal sebagai tanda Hegar.
Pertumbuhan
rahim ternyata tidak sama ke semua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat
di daerah implantasi plasenta,sehingga rahim bentuknya tidak sama, yang biasa disebut
tanda Piskacek. Regangan dinding rahim karena besarnya pertumbuhan dan
perkembangan janin menyebabkan istmus uteri makin tertarik ke atas dan menipis
yang disebut segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua karena
kontraksi otot-otot bagian atas uterus, segmen bawah uterus menjadi lebih lebar
dan tipis, tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan
segmen bawah yang lebih tipis. Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi
fisiologik.
Hubungan
antara besarnya rahim dan tuanya kehamilan penting diketahui untuk mengetahui
adanya penyimpangan dari keadaan kehamilan normal. Untuk itu sebagai gambaran
dapat dikemukakan sebagai berikut :
·
Pada kehamilan 16 minggu, kavum
uteri seluruhnya diisi oleh amnion, dimana desidua kapsularis dan desi dua
parietalis telah menjadi satu.Tingginya rahim setengah dari jarak simfisis dan
pusat.Plasenta telah terbentuk seluruhnya.
·
Pada hamil 20 minggu, fundus uteri
terletak dua jari di bawah pusat sedangkan pada usia kehamilan 24 minggu tepat
ditepi atas pusat.
·
Pada usia kehamilan 28 minggu tinggi
fundus uteri 3 jari atas pusat atau sepertiga jarak antara pusat dan prosesus
xypoideus (25 cm).
·
Pada kehamilan 32 minggu tinggi
fundus uteri mencapai setengah jarak antara pusat dengan prosesus xypoideus (27
cm).
·
Pada kehamilan 36 minggu tinggi
fundus uteri sekitar satu jari di bawah prosesus xypoideus (30 cm),dalam hal
ini kepala bayi belum masuk pintu atas panggul.
·
Pada kehamilan usia 40 minggu fundus
uteri turun setinggi tiga jari di bawah prosesus xypoideus, oleh karena saat
ini kepala janin telah masuk pintu atas panggul.
Uterus
pada ibu hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri, juga bila disentuh,
misalnya pada waktu pemeriksaan dalam, kadang-kadang kita meraba bahwa sewaktu
pemeriksaan, konsistensi rahim dari lunak menjadi keras,kemudian lunak
kembali.Apabila rahim sudah dapat diraba dari luar, maka kotraksi ini dapat
dirasakan dengan palpasi. Kontraksi ini dianggap sebagai tanda kehamilan yang
dikenal dengan nama kontraksi dari Braxton Hicks.
(Kusniyati,yuni,dkk.perawatan ibu hamil (asuhan ibu
hamil.2009:Yogyakarta.penerbit fitramaya. Hal 63)
2.
Serviks
Karena
pengaruh hormone estrogen, serviks uteri pada kehamilan juga mengalami
perubahan.Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks
lebih banyak mengandung jaringan ikat ,dan hanya 10% jaringan otot.Jaringan
ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen yang
meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi
lunak.
Kelenjar-kelenjar
di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervagina
lebih banyak. Keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan yang
fisiologik. Pada akhir kehamilan serviks menjadi lunak sekali dan portio
menjadi pendek dan dapat dimasuki dengan mudah oleh satu jari. Serviks yang
demikian disebut serviks yang matang.
(Kusniyati,yuni,dkk.perawatan ibu hamil (asuhan ibu
hamil.2009:Yogyakarta.penerbit fitramaya. Hal 54)
3.
Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung
telur yang mengandung korpus luteum akan meneruskan fungsinya sampai
terbentuknya plasenta yang sempurna kira-kira pada usia 16 minggu.Korpus luteum
grafiditas berdiameter ± 3 cm, kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.
Plasenta juga mengambil alih fungsi korpus luteum untuk mengeluarkan hormone
estrogen dan progesteron. Dalam dasawarsa terakhir ditemukan pada awal ovulasi
hormon relaxin, suatu immunoreactive inhibin dalam sirkulasi maternal.
Diperkirakan korpus luteum adalah tempat sintesis dari relaxin pada awal
kehamilan. Kadar relaxin di sirkulasi maternal dapat ditentukan dan meningkat
pada trimester pertama. Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga
pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm.
(Kusniyati,yuni,dkk.perawatan ibu hamil (asuhan ibu hamil.2009:Yogyakarta.penerbit
fitramaya. Hal 55)
4.
Tuba fallopi
Muskulatur tuba fallopii mengalami sedikit hipertropi selama
kehamilan. Epitelium mukosa tuba menjadi gepeng selama kehamilan, disbanding
pada keadaan tidak hamil. Sel-sel desidua dapat berkembang didalam stroma
endosalping, tetapi suatu membran desidua kontinyu tidak terbentuk.
5.
Vagina
Hipervaskularisasi yang menyolok terjadi di vagina. Sekresi
yang banyak sekali dan warna ungu vagina yang khas pada kehamilan biasa disebut
tanda Chadwick, yang mirip dengan perubahan pada serviks pada kehamilan,
mungkin terutama disebabkan oleh hyperemia. Dinding vagina mengalami perubahan
menyolok yang tampaknya untuk mempersiapkan distensi yang terjadi pada
persalinan, dengan penambahan ketebalan mukosa yang cukup besar,pengendoran
jaringan penyambung, dan hipertropi sel-sel otot polos sampai hampir sama pada
uterus. Perubahan ini mempengaruhi bertambah panjangnya dinding vagina sehingga
kadangkala, pada wanita yang sering melahirkan, bagian bawah dinding vagina
anterior sedikit menonjol keluar melewati muara vulva. Getah dalam vagina
biasanya juga bertambah selama kehamilan dengan reaksi asam pH 3,5 – 6. Reaksi
asam ini disebabkan terbentuknya acidum lakticum sebagai hasil penghancuran
glikogen yang berada dalam sel-sel epitel vagina oleh basil doderlain. Dan
reaksi asam ini bersifat bakterisida.
6.
Vulva dan perineum
Selama kehamilan hipervaskularisasi
dan hyperemia timbul di kulit dan otot-otot perineum dan vulva yang tampak
menjadi lebih merah agak kebiruan (livide), dan terdapat perlunakan jaringan
penyambung yang normalnya banyak sekali pada struktur ini.
B.
PAYUDARA
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada laktasi perkembangan payudara tidak dapat
terlepas dari pengaruh hormon saat kehamilan yaitu : estrogen, progesterone dan
somatomammotropin
Fungsi hormon untuk mempersiapkan payudara untuk pemberian
ASI dijabarkan sebagai berikut :
a.
Estrogen berfungsi menimbulkan
hipertropi system saluran payudara, menimbulkan penimbunan lemak dan air serta
garam sehingga payudara tampak makin membesar, tekanan serat saraf akibat
penimbunan lemak, air dan garam yang menyebabkan rasa sakit pada payudara
b.
Progesteron berfungsi mempersiapkan
asinus sehingga dapat berfungsi menambah sel asinus
c.
Somatomammotropin berfungsi
mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin dan laktoglobulin
Penampakan payudara pada ibu hamil :
·
Payudara menjadi lebih besar
·
Hiperpigmentasi areola dan papilla
payudara menjadi lebih besar
·
Glandula Montgomery makin tampak dan
papilla makin menonjol
·
Pengeluaran ASI belum berlangsung
karena prolaktin belum berfungsi, karena hambatan dari PIH (prolaktin
Inhibiting hormone) untuk mengeluarkan ASI.
Prof,.
Dr. Ida Bagus Gede Manuaba, DSOG., 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana, Cet-I, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
C.
SISTEM ENDOKTRIN
Segala perubahan fisik yang dialami
wanita hamil berhubungan dengan beberapa system yang disebabkan oleh
khusus dari hormone. Perubahan ini terjadi dalam rangka persiapan perkembangan
janin, menyiapkan tubuh ibu untuk bersalin, perkembangan payudara, untuk
pembentukan/produksi ASI selama masa nifas. Pada minggu-minggu pertama
kehamilan, korpus luteum menghasilkan estrogen dan progesterone, yang memiliki
fungsi utama untuk mempertahankan pertumbuhan desidua yang berfungsi untuk
perkembangan janin. Sel-sel trofoblasta yang akan menghasilkan HCG yang
berfungsi untuk mempertahankan korpus luteum sampai placenta berfungsi optimal.
HCG itu dapat terdeteksi di plasma/urine ibu pada hari ke-8 sampai hari ke-9
setelah ovulasi. Kadarnya meningkat sejak implantasi hingga mencapai puncaknya
pada sekitar hari ke-60 sampai hari ke-70. setelah itu konsentrasinya menurun
secara bertahap sampai titik terendah dicapai pada hari ke-100 sampai 130.
Placenta berfungsi untuk
mengekskresikan HCG, estrogen, progesterone, laktogenik, dan relaksin. Pada
kehamilan, sekresi kelenjar hypofise umumnya menurun, selanjutnya meningkatkan
sekresi semua kelenjar endokrin. Prolaktin akan meningkat secara
berangsur0angsur menjelan akhir kehamilan, fungsi prolaktin disupresi sampai placenta
dilahirkan dan kadar estrogen menurun. Berikut perubahan sistem endokrin pada
masa kehamilan.
(Kusniyati,yuni,dkk.perawatan
ibu hamil (asuhan ibu hamil.2009:Yogyakarta.penerbit fitramaya. Hal 56)
1. Hormon placenta
Sekresi kelenjar placenta dan HCG dari placenta mengubah
organ endokrin secara langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi
globulin meningkat dan menekan produksi tiroksin, kortikostiroid, dan steroid,
dan akibatnya plasma yang mengandung hormon-hormon ini akan meningkat jumlahnya,
tetapi kadar hormon bebas tidak mengalami peningkatan besar.
2.
Kelenjar hypofisis
berat kelejar hypofisis anterior, meningkat sampai 30-50%
yang menyebabkan wanita hamil menderita pusing. Sekresi prolaktin, hormon
adrenokortikotropik, hormon tirotropik dan melanocyt stimulating hormon
meningkat. Produksi hormon perangsang folikel dan luteinizing hormon dihambat
oleh estrogen dan progesteron placenta. Efek meningkatnya sekresi prolaktin
adalah ditekannya produksi estrogen dan progesteron pada masa kehamilan.
Setelah placenta lahir, konsentrasi prolaktin plasma akan menurun. Penurunan
ini akan terus berlangsung sampai saat ibu menyusui.tetapi prolaktin masih
tetap diproduksi karena adanya rangsanagn isapan ayi yang juga menstimulasi
produksi air susu. Penelitian terbaru mengatakan tidak ada bukti akurat yang
dapat membuktikan kontraksi yang disebabkan
3.
Kelenjar tiroid
dalam kehamilan, normalnya ukuran kelenjar tiroid
akanmengalami pembesaran kira-kira 13 % karena adanya hiperplasi jaringan
glandula dan peningkatan voskularitas. Secara fisiologis akan terjadi
peningkatan ambilan iodin sebagai kompensasi kebutuhan ginjal terhadap iodin
yang meningkatkan laju filtasi glomerulus. Beberapa penelitian juga menjelaskan
penyakit gondok disebabkn oleh karena defisiensi iodin. Kadang-kadang kehamilan
menunjukkan hipertiroid, fungsi tiorid biasanya normal. Namun peningkatan
konsentrasi T4 (tiroksin) dan T3 (triodotironin) juga dapat merangsang
peningkatan laju metabolisme basal. Hal ini desebabkan oleh produksi estrogen
stimulated hepatik dari tiroksin yang menekan globulin.
4.
Kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal memproduksi lebih banyak kortisoltermasuk
ACHT plasma bebas dan kortikosteroid karena dirangsang oleh estrogen. Hal in
terjadi pada UK 12 minggu sampai masa aterm. Kortisol bebas menekan produksi
ACHT, sehingga adanya gangguan feed-back. Kortisol yang meningkat ini mempunyai
efek yang berlawanan dengan insulin. Dengan adanya kadar glukosa dalam darah,
adanya asam lemak dan produksi glikogen, dan menurunnya tingkat penyebaran
glukosa oleh otot dan lemak, dapat membuat kebutuhan fetus akan glukosa
terpenuhi. Peningkatan konsentrasi kortisol bebas pada saat masa kehamilan juga
mneyebabkan hiperglikemia pada saat setelah makan.
Perubahan hormonal pada kehamilan
mengakibatkan perubahan fisiologis pada waktu kehamilan. Adapun beberapa
masalah fisiologis umum yang dihadapi akibat perubahan hormonal adalah:
Tabel fisiologis masalah umum selama
hamil
Keluhan
|
fisiologis
|
intervensi
|
Trimester I
1. Perubahan payudara, terasa lembek,
geli, dan nyeri
2. rasa letih, lesu, lemah
3. mual dan muntah
4. hidung tersumbat, kadang mimisan
5. keputihan
|
Akibat peningkatan hormon
somatomamotropin, estrogen, dan peningkatan progesteron
Adanya peningkatan hormon progesteron,
estrogen, dan HCG pada awal kehamilan
Perubahan HCG
Hiperemia mukosa mulut karena
peningkatan estrogen
Peningkatan estrogen
|
Hanya sementara, atasi dengan
kompres hangat
Istirahat secukupnya
Makan dalam porsi sedikit tapi
sering, minum teh hangat, hindari makanan berbau tajam dan berbumbu
Irigasi dengan inhaler, dan
hindari trauma
Sulit dicegah, rawat dengan
menjaga kebersihan vulva
|
Trimester II
1. Pigmentasi, jerawat, kulit
berminyak
2. tahi lalat bertambah
3. telapak tangan merah
4. sering pingsan
5. perasaan terbakar pada dada
6. sembelit
|
Hormon MSH dari hipofisis anterior
Dilatasi arteriole akibat
peningkatan estrogen
Hiperestrogen
Gangguan vasomotor/hormonal
Progesteron memperlambat gerak
usus
Saluran pencernaan lambat akibat
progesteron meningkat
|
Sembuh sendiri selama laktasi dan
ifas
Sembuh sendiri selama laktasi
Menghilang seminggu postpartum
Latihan fisik ringan
Hindari makanan mengandung gas dan
lemak
Latihan fisik ringan, minum air 6
gelas sehari
|
Trimester III
Rasa khawatir dan cemas
|
Penyesuaian hormonal
|
Relaksasi
|
Helena Farrer, 2001, Perawatan
Maternitas, Cet-I, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
D.
SISTEM KEKEBALAN
Sistem kekebalan atau imunitas adalah
suatu sistem pertahanan yang digunakan untuk melindungi tubuh dari
infeksi penyakit atau kuman. Penyakit atau kuman ini berupa protein asing
yang berbeda dari protein tubuh kita, dan sering disebut antigen. Karena dianggap sesuatu yang
asing, maka antigen ini harus disingkirkan, dinetralisir, atau dihancurkan.
Yang bertugas melakukan ini salah satunya adalah sistem pertahanan tubuh yang
dikenal dengan antibodi.
Macam –
macam system pertahanan Tubuh
Antibodi adalah suatu zat yang dibentuk oleh tubuh, yang berasal
dari protein darah jenis gama-globulin dan berfungsi untuk
melawan antigen (zat asing/protein asing) yang masuk ke dalam tubuh. Berbagai
jenis antibodi bekerja dengan beberapa cara untuk melawan antigen:
a.
opsonin adalah antibody yang bekerja
dengan merangsang leukosit untuk menyerang antigen atau kuman
b.
Lisin adalah antibodi yang bekerja
dengan cara menghancurkan antigen (lisis)
c.
Presipitin adalah antibody yang
bekerja dengan cara mengendapkan antigen
(presipitasi)
d.
Aglutinin adalah antibody yang
bekerja dengan cara mengumpulkan antigen (aglutinasi)
Umumnya
yang bertugas melawan para antigen ini adalah kelompok sel darah putih
(leukosit). Ada bermacam – macam leukosit dengan berbagai fungsi berdasarkan
ada atau tidaknya granula di dalam plasma, leukosit di bagi menjadi :
1.
Leukosit bergranula (granulosit)
·
Neutrofil
·
Eosinofil
·
Basofil
2. Leukosit tidak bergranula (agranulosit)
·
Limfosit
·
Monosit
1. Neutrofil
Plasmanya bersifat netral, inti selnya berjumlah banyak
(polimorf) dengan bentuk bermacam-macam. Neutrofil melawan antigen dengan cara
memakannya (fagositosis). Selain melakukan fagositosis terhadap kuman,
neutrofil juga memakan jaringan tubuh yang rusak atau mati.
2. Eosinofil
Plasmanya bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil akan
tampak berwarna merah tua bila ditetesi eosin. Eosinofil juga bersifat fagosit
dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi.
3. Basofil
Plasmanya bersifat basa. Berwarna biru jika ditetesi larutan
basa. Basofil juga bersifat fagosit. Selain itu, basofil mengandung antikoagulan (anti
penggumpalan darah), yaitu heparin.
4. Limfosit
Limfosit tidak dapat bergerak dan berinti satu. Ukurannya
ada yang besar dan ada yang kecil. Limfosit berfungsi untuk membentuk antibodi.
5. Monosit
1.
Monosit
dapat bergerak seperti Amoeba dan mempunyai inti yang bulat/bulat panjang.
Monosit diproduksi pada jaringan limfe (getah bening) dan
bersifat fagosit.
Varney, H., Varney Midwifery, Third Editition,
1997
E.
SISTEM PEKEMIHAN
Sistem perkemihan atau sistem
urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih). (Kusniyati,yuni,dkk.perawatan ibu
hamil (asuhan ibu hamil.2009:Yogyakarta.penerbit fitramaya. Hal 59)
Pada bulan-bulan pertama kehamilan
kandung kencing tertekan sehingga sering timbul kencing. Dan keadaan ini hilang
dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada
kehamilan normal , fungsi ginjal cukup banyak berubah, laju filtrasi glomelurus
dan aliran plasma ginjal meningkat pada kehamilan. Ginjal wanita harys
mengakomodasi tuntutan metabolism dan sirkulasi tubuh ibu meningkat dan juga
mengekskresi produk sampah janin. Fungsi ginjal berubah karena adanya hormone
kehamilan, peningkatan volume darah. Postur wanita, akhtivitas fisik ataupun
asupan makanan . sejak minggu ke-10 gestasi, pelvic ginjal dan uterer
berdilatasi .
Ginjal pada saat kehamilan sedikit
bertambah besar , panjangnya bertambah 1-1,5 cm, volume renal meningkat 60 ml
dari 10 ml pada wanita yang tidak hamil. Uterer berdilatas, perubahan fungsi
ginjal selama kehamilan mungkin dipengaruhi oleh hormone maternal dan plasenta
termasuk( adenocorticotrofik hormonal(ACTH), ADH ( Anti Diuretic Hormon)
,aldostro,aldosteron, kortisol, HCS, dan hormone tiroid. Filtrasi glomerulus
meningkat sekitar 50% selama kehamilan peningkatannya dari awal kehamilan
relative yang tinggi sampai aterm dan akan kembali normal pada 20 minggu post
partum . Glukosuria pada kehamilan tidak selamanya abnormal, hal ini mungkin
berhubungan dengan peningkatan kortikosteroid. Bila sering terjadi harus sering
kita wapadai terjadi diabetes minitus . peningkatan glukosa ini juga
mempermudah terjadinya infeksi pada saluran perkemihan. Protein urine secara
normal dieksresikan 200-300 mg/hari, bila melebihi 300 mg/hari, maka harus
diwaspadai terjadinya komplikasi.
(Kusniyati,yuni,dkk.perawatan ibu hamil (asuhan ibu
hamil.2009:Yogyakarta.penerbit fitramaya. Hal 57-58)
F.
SISTEM PENCERNAAN
Perubahan rasa tidak enak diulu hati
disebabkan karena perubahan posisi lambung dan aliran balik asam lambung ke
esophagus bagian bawah, Produksi asam lambung menurun. Sering terjadi nausea
dan muntah karena pengaryh HCG , tonus otot-otot traktus digestivus menurun
sehingga motilitas seluruh traktus digestivus berkurang. Makanan lebih lama di
dalam lambung dan apa yang dicernakan lebih lama berada dalam usus-usus. Savila
atau pengeluaran air liur berlebihan daripada biasanya, Rasa mual baik yang
sedang maupun berat dengan atau tanpa terjadinya muntah setiap saat siang
maupun malam. Apabila terjadi pada pagu
hari sering disebut “ Morning Sickness”. Hipersalivasi sering terjadi sebagai
kempensasi dari mual yang muntah terjadi. Pada beberapa wanita adanya ( ngidam makanan ) yang mungkin berkaitan
dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa
mual dan muntah. Kondisi lainnya adalah “Pica” (Mengidam) yang sering dikaitkan
dengan anemia akibat defisiensi zat besi ataupun adanya suatu tradisi.
(Kusniyati,yuni,dkk.perawatan ibu hamil
(asuhan ibu hamil.2009:Yogyakarta.penerbit fitramaya. Hal 58)
G.
SISTEM MUSCULOSKELETAL
Pada
trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal akibat
peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari
jaringan liat, kartilago, dan ligamentjuge meningkatan jumlah cairan synovial.
Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas
persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila
asupan nutrisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya
tidak berubah pada kehamilan normal.
Karena pengaruh hormone estrogen dan
progesterone , terjadi relaksasi dari ligamen-ligamen dalam tubuh menyebabkan
peningkatan mobilitas dari sambungan / otot terutama pada otot-otot pada
pelvix. Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus menyebabkan perubahan yang
drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu cirri pada
aeorang ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan ketidak
nyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring dengan
penambahan umur kehamilan.
(Kusniyati,yuni,dkk.perawatan ibu hamil (asuhan ibu
hamil.2009:Yogyakarta.penerbit fitramaya. Hal 67)
H.
SISTEM KARDIOVASKULAR / SIRKULASI
DARAH
Sirkulasi
darah ibu bagi kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi keplasenta, uterus
membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mammae dan alat
lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume plasma maternal
mulai meningkat pada saat 10 minggu usia kehamilan dan terus menerus meningkat
sampai 30-34 minggu sampai ian mencapai titik maksimum.
Perubahan
rata-rata volum plasma maternal berkisar antara 20-100%. RBC meningkat 18%
tanpa suplemen0suplemen zat besi dan terjadi peningkatan yang lebih besar yaitu
30% jika ibu meminum suplemen zat besi. Karena volume plasenta meningkat
rata-rata 50% sementara RBC meningkat hanya 18-30% , maka terjadi penurunan
hematrokrit selama kehamilan normal sehingga disebut anemia fisiologis,
Tekanan
darah akan turun selama 24 minggu
pertama kehamilan akibat terjadi penurunan dalam pesifer vaskuler resistance
yang disebabkan oleh pengaruh peregangan otot halus dan progesteron. Tekanan sistolik akan turun sekitar 5-10 mmHg
dan diastolic pada 10-15 mmHg. Selama kehamilan normal cardiac output meningkat
sekitar 30-50% dan mencapai level maksimumnya selama trimester pertama,kedua
dan ketiga tetap tinggi selama proses persalinan
(Kusniyati,yuni,dkk.perawatan ibu hamil (asuhan ibu
hamil.2009:Yogyakarta.penerbit fitramaya. Hal 58-59)
I.
INTEGUMENT / KULIT
Perubahan
keseimbangan hormone dan peregangan mekanis menyebabkan timbulnya beberapa
perubahan dalam system integument selama masa kehamilan. Perubahan yang umum
terjadi adalah hidratarang , khususnya sesudah kehamilan 20 minggu keatas. Akan
tetapi bila dibutuhkan dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan kalori dalam
pekerjaan sehari-hari. Dalam keadaan biasa wanita cukup hemat dalam pemakaian
tenaga.
BMR kembali setelah hari kelima atau
keenam pasca pertumbuhan . Peningkatan BMR mencerminkan peningkatan kebutuhan
oksigen di unit janin, plasenta,uterus serta peningkatan konsumsi oksigen
akibat peningkatan kerja jantung ibu. Pada kehamilan tahap awal banyak wanita
mengeluh merasa lemah dan letih setelah melakukan akhtivitas ringan. Perasaan
ini sebagaian dapat dapat disebabkan oleh peningkatan akhtivitas metabolik.
1) Berat
badan dan indeks masa tubuh
Pada
2 bulan pertama kenaikan belum terlihat tetapi baru tampak dalam bulan ke tiga
2) Darah
dan pembekuan darah
Kehamilan
menghasilkan perubahan dalam harga-harga normal berbagai hasil pemeriksaan
laboratorium. Perubahan ini terjadi karena :
a) Perubahan
fungsi endokrin manternal
b) Tumbuhnya
plasenta yang juga berfungsi sebagai alat endokrin kebutuhan metabolisme yang
meningkat karena pertumbuhan janin.
Tabel.
Harga normal hasil pemeriksaan laboratorium pada wanita hamil
Jenis pemeriksaan
|
Nilai
|
Mekanisme
|
Hemoglobin
|
Turun sampai 10%
|
Hemodilusi karena
kenaikan volume darah
|
Hematokrit
|
Turun sampai 30%
|
Hemodilusi karena
kenaikan volume darah
|
Lekosit
|
Naik s.d 15.000/ mmg3
|
Respon terhadap
naiknya kortikosteroid
|
KED
|
Naik s.d 40mm / jam
|
Naiknya
fibrinogen,hemodilusi
|
Kalium
|
Turun s.d 3 meq /1
|
Alkalosis respirasi
|
Na-Cl
|
Tidak berubah
|
|
BUN
Kreatinin
|
Turun s.d 5-10 mg %
Turun s.d 0,3-0,8 mg%
|
Naiknya GFR,
Hemodilusi
|
Gula darah puasa
|
Batas atas turun s.d
90 mg %
|
Naiknya insulin
|
Gula darah 2 jam post
prandial
|
Batas atas naik s.d
145 mg %
|
HPL, estrogen
|
J.
METABOLISME
Pada wanita hamil normal terjadi
banyak perubahan hormonal dan metabolik, yang dipengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin. Pada kehamilan normal, kadar glukosa plasma ibu menjadi
lebih rendah secara bermakna, karena:
1.
Ambilan glukosa oleh aliran darah
plasenta meningkat
2.
Produksi glukosa dari hati menurun
3.
Produksi alanin (salah satu prekursor
glukoneogenesi menurun)
4.
Efektifitas ekskresi ginjal meningkat
5.
Efek hormon-hormon
gestasional(human plasental lactogen, hormon-hormon plasenta lainnya,
hormon-hormon ovarium, hormon pankreas dan adrenal, growth factor
dan sebagainya)
Dalam kehamilan, terjadi perubahan
metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemasokan makanan bagi
janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara tetap
melalui plasenta kepada janin, sehingga kadarnya dalam darah janin hampir
menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu dapat mencapai janin, sehingga kadar
gula darah ibu mempengaruhi kadar gula darah janin.
Pengendalian kadar gula darah
terutama dipengaruhi oleh insulin, di samping hormon estrogen, steroid dan
plasenta laktogen. Akibat lambatnya resorbsi makanan, terjadi hiperglikemia
yang relatif lama dan ini menyebabkan kebutuhan insulin meningkat. Menjelang
aterm kebutuhan insulin meningkat hingga 3 kali dari keadaaan normal. Hal ini
disebut tekanan diabetojenik dalam kehamilan. Secara fisiologis, telah terjadi
resistensi insulin. Yang menjadi masalah, bila seorang ibu tidak mampu
meningkatkan insulin, sehingga ia relatif hipoinsulin yang mengakibatkan
hiperglikemia atau diabets kehamilan.
Glukosa yang tidak masuk sel tubuh,
akan tertimbun di dalam darah. Setelah mencapai kadar tertentu, glukosa
tersebut juga akan muncul dalam air seni. Jika terdapat dalam air seni, glukosa
akan menarik lebih banyak air bersamanaya . Dengan demikian, menyebabkan
bertambahnya volume air seni. Karena terjadi pengeluaran air seni yang
berlebihan, tubuh kehilangan banyak cairan sehingga terjadi rasa haus yang
berlebihan.
Ketika dalam sel tidak terdapat
cukup glukosa karena kurangnya jumlah insulin, meski sebenarnya dalam darah terdapat
glukosa berlebihan, sel-sel ini jadi 'kelaparan'. Hal ini menyebabkan
peningkatan nafsu makan, sehingga penderita DM (diabetes melitus) ingin makan
lebih banyak.
Untuk mendapatkan energi yang
dibutuhkan, sel yang "kelaparan" mulai memecahkan lemak dan protein
yang ada di dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan turunnya berat badan dan rasa
lelah. Jika kadar glukosa dalam darah sangat tinggi, beberapa orang menjadi
mudah tersinggung. Selain itu, tubuh menjadi rentan terhadap infeksi.
Tidak semua penderita diabetes
mengalami gejala ini. Beberapa orang bahkan tidak mengalami gejala apapun ;
pada keadaan ini. Diketahui bahwa mereka ternyata menderita penyakit DM lewat
pemeriksaan laboratorium. Resistensi insulin juga dapat di sebabkan adanya
hormon estrogen, progesteron, kortisol, prolaktin dan plasenta laktogen. Hormon
tersebut mempengaruhi reseptor insulin pada sel, sehingga mengurangi afinitas
insulin.
Cunningham,
Mac Donald dan Gant, 1995, Obstetri William, Cet-I, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.DepkesRI, Konsep Dasar Asuhan Kebidanan, 2003,Jakarta
K.
BERAT BADAN DAN INDEKS MASA TUBUH ( IMT
)
Cara
menghitung indeks masa tubuh ( IMT )
Berat
badan ( BB ) 80kg, dan tinggi badan (TB) = 160 cm (1,6 m)
Dengan
nilai 31,25 Kg/m² anda sudah termasuk dalam kategori kegemukan (Obesitas).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), jika seseorang memiliki nilai IMT > 30 maka orang tersebut
dikategorikan dalam kondisi kegemukan (obesitas) dan jika IMT > 25 – 29,9
maka orang tersebut di kategorikan dalam kondisi Overweight (kelebihan berat
badan).
Menurut Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), jika seseorang memiliki nilai IMT > 30 maka orang tersebut
dikategorikan dalam kondisi kegemukan (obesitas) dan jika IMT > 25 – 29,9
maka orang tersebut di kategorikan dalam kondisi Overweight (kelebihan berat
badan).
Berikut
Tabel Klasifikasi Nilai IMT :
L.
DARAH DAN PEMBEKUAN DARAH
Skema
pembekuan darah :
Plasma
Darah
·
Air : 91-92 %
·
Protein plasma terdiri : albumin,
globulin, fibrinogen, protrombin
·
Albumin : 4,5 g%, berfungsi menyebabkan
tekanan osmotik pada membran kapiler, dan mencegah cairan plasma keluar dari
kapiler masuk kedalam ruang interstitial.
·
Jika kadar albumin rendah (hipoalbumin)
→ tekanan osmotik rendah → cairan darah masuk jaringan → udem
·
Globulin : 2,5 g%, terdiri globulin α,
β, γ
·
Globulin α, βberfungsi untuk mengangkut
protein yang dapat bergabung denganya
·
Globulin γ berfungsi membentuk antibodi.
·
Fibrinogen : 0,3 g%, berfungsi untuk
proses pembekuan darah
·
Protrombin : berfungsi untuk proses
pembekuan darah
·
Unsur anorganik : Na, K, Ca, Mg, Fe, I
dll
·
Unsur organik : urea, asam urat,
kreatinin, glukose, asam lemak, asam amino, enzim, hormon.
Banyak
perubahan fisik yang akan anda alami selama trimester pertama (3 bulan pertama
kehamilan). Periode ini juga merupakan waktu pembentukan sekaligus perkembangan
pesat dari semua sistem dan organ tubuh bayi. Berbagai gejala kehamilan akan
datang di trimester kehamilan pertama ini misalnya pembesaran payudara, sering
buang air kecil, konstipasi, mual muntah, merasa lelah, sakit kepala, pusing,
emosional, dan peningkatan berat badan.
Kalendar
kehamilan berikut ini memberikan informasi yang cukup memadai mengenai apa yang
terjadi pada tubuh ibu dan janin yang dikandungnya dari minggu pertama hingga
saat menjelang persalinan.
Trimester Pertama
Minggu
1
Tubuh
Ibu akan banyak berubah dalam 3 bulan pertama kehamilan. Janin berkembang di
dalam rahim Ibu, perasaan mual, nyeri punggung, lelah, perubahan mood, keram
kaki, sering berkemih, dan konstipasi dapat terjadi di awal kehamilan. Ibu
tidak usah khawatir karena semua kejadian ini normal dialami dalam kehamilan.
Seiring dengan bertambahnya waktu, semakin besarnya kehamilan, maka keluhan ini
perlahan-lahan akan menghilang. Makanlah asupan nutrisi yang bergizi karena
trimester pertama adalah masa paling penting di dalam pertumbuhan organ janin
(organogenesis). Setiap kehamilan berbeda, dan kehamilan Ibu akan memiliki
keunikan tersendiri.
Jaga
kondisi tubuh Ibu
Umur
janin dihitung berdasarkan hari pertama menstruasi terakhir. Hal ini dilakukan
karena sulit untuk menentukan secara pasti kapan Ibu mengalami ovulasi (matang
dan keluarnya sel telur dari indung telur), dan kapan sel sperma membuahi sel
telur tersebut. Jadi karena perhitungan kehamilan dimulai pada minggu terakhir
ketika Ibu menstruasi, berarti umur dari janin yang dikandung Ibu adalah usia
kehamilan dikurangi 2 minggu.
MINGGU
2
Bersiap-siap
ovulasi
Keajaiban
awal mula kehidupan diawali dengan bertemunya sel sperma dan sel telur di
saluran tuba. Hanya 1 sperma yang mampu memasuki sel telur dan membuahinya.
Apabila
siklus menstruasi Ibu adalah 28 hari, maka Ibu akan berada di masa subur pada
akhir minggu ini. Hal ini dikarenakan ovulasi (keluarnya sel telur dari indung
telur) terjadi pada pertengahan siklus menstruasi (12-14 hari). Jadi mingu ini
adalah saat paling tepat untuk terjadinya pembuahan. Minggu ke-2 adalah
berakhirnya masa haid dan masuk ke masa proliferasi (lapisan endometrium rahim
mengadakan proliferasi atau pertumbuhan rahim untuk mempersiapkan kehamilan).
Hormon estrogen mulai meningkat dan menyebabkan lapisan endometrium tumbuh atau
berproliferasi. Hormon FSH yang dihasilkan oleh tubuh akan berfungsi untuk
membantu mengembangkan 1 atau beberapa folikel menjadi sel telur yang matang.
Sel telur matang akan berjalan dari indung telur ke saluran tuba dan menunggu
untuk dibuahi.
Akhir
minggu ini, adalah waktu Ibu berovulasi. Apabila ibu berhubungan seksual tanpa
pelindung, maka setelah pasangan Ibu ejakulasi, 200 – 300 juta sperma berenang
di dalam vagina, jutaan sperma yang mampu mencapai rongga rahim dan tuba, hanya
sekitar 300 – 500 sel sperma yang mampu mencapai ampula tuba (dimana sel telur
menanti dibuahi), dan hanya 1 sel sperma yang mampu memenangkan persaingan dari
jutaan sel sperma lainnya pada akhir perjalanan.
Kesehatan
Ibu yang baik merupakan salah satu faktor yang penting dalam kehamilan. Nutrisi
adekuat, olahraga, dan istirahat yang cukup akan mempengaruhi kesehatan Ibu.
Jika berat badan Ibu berada di dalam batas normal sebelum kehamilan, Ibu
memerlukan asupan kalori sebesar 2200 kalori setiap harinya pada 13 minggu
pertama (trimester pertama). Selama trimester kedua dan ketiga, Ibu memerlukan
tambahan 300 kalori perhari. Kalori tambahan dapat memberikan energi yang
dibutuhkan tubuh untuk Ibu maupun janin.
MINGGU
3
Ibu
masih belum tahu aku ada, aku masih terlalu kecil untuk dilihat tanpa
mikroskop. Umurku 1 minggu saat ini. Masih 37 minggu lagi!
Derek L
and Jones, Dasar – Dasar Obstetri dan Gynekologi, 2003, Edisi 6
M.
SISTEM PERNAFASAN
Adaptasi
ventilasi dan structural selama masa hamil bertujuan menyediakan kebutuhan ibu
dan janin. Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan
laju metabolic dan peningkatan kebutuhan. Oksigen jaringan uterus dan payudara.
Janin membutuhka oksigen dana suatu cara untuk membuang karbon dioksida.
Peningkatan kadar estrogen
menyebabkan ligamentum pada kerangka iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada
meningkat.
Wanita hamil bernafas lebih dalam
tetapi frekuensi nafasnya hanya sedikit meningkat. Peningkatan Volume tidak pernafasan yang berhubungan dengan
frekuensi nafas normal menyebabkan peningkatan volum nafas satu menit sekitar
26%. Peningkatan volum nafas satu menit disebut hiperventilasi kehamilan, yang
menyebabkan kensentrasi karbon dioksida dialveoli menurun. Beberapa wanita
mengelu dispnu saat istorahat.
N.
SISTEM PERSYARAFAN
Hanya
sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi system neurologi selama masa hamil, selqin perubahan – perubahan
neurohormonal hipotalamik- hipofisis.(Kusniyati,yuni,dkk.perawatan ibu hamil (asuhan ibu
hamil.2009:Yogyakarta.penerbit fitramaya. Hal 60)
Perubahan pisiologik
spesifik akibat kehamilan dapat terjadi timbulnya gejala neurologis dan
neuromuscular berikut:
1) Kompresi
syaraf punggul atau statis vascular akibat pembesaran uterus dapat menyebabkan
perubahan sensori di tungkai bawah.
2) Lordosis
dorsolumbar dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada syaraf atau kompresi
akar syaraf.
3) Edema
yang melibatkan syaraf perifer dapat menyebabkan carpal turnnel syndrome selama trimester akhir kehamilan. Edema
menekan syaraf median dibawah ligamentum karpalis pergelangan tangan. Sindrom
ini ditandai oleh parastesia (sensasi abnormal seperti rasa terbakar atau gatal
akibat gangguan pada system syaraf sensori) dan nyeri pada tangan yang menjalar
kesiku. Tangan yang dominan biasanya paling bayak terkena.
4) Akrotesia
(rasa gatal ditangan) yang timbul akibat posisi bahu yang membungkuk, dirasakan
oleh beberapa wanita selama hamil. Keadaan ini berkaitan dengan tarikan pada
segmen fleksus brakialis.
5) Nyeri
kepala akibat ketegangan umum timbul saat merasa cemas dan tidak pasti tentang
kehamilannya. Nyeri kepala dapat juga dihubungkan dengan gangguan peneliatan,
seperti kesalahan reflaksi, sinusitis, atau migren.
6) Nyeri
kepala ringan, rasa ingin pingsan (sinkop) sering terjadi pada awal kehamilan.
Ketidak stabilan vasomotor.
Helena
Farrer, 2001, Perawatan Maternitas, Cet-I, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
SUMBER
PUSTAKA
1.
Prof.
Dr. Sarwono Prawirohardjo,DSOG., 1999, Ilmu Kebidanan, Cet-V,
Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo,Jakarta.
2.
Prof,.
Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, DSOG., 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana, Cet-I, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
3.
Helena
Farrer, 2001, Perawatan Maternitas, Cet-I, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
4.
Cunningham,
Mac Donald dan Gant, 1995, Obstetri William, Cet-I, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.DepkesRI, Konsep Dasar Asuhan Kebidanan, 2003,Jakarta
5.
Derek
L and Jones, Dasar – Dasar Obstetri dan Gynekologi, 2003, Edisi 6
6.
Varney,
H., Varney Midwifery, Third Editition, 1997
7.
Salmah,
Hj,dkk. Asuhan Kebidanan Antenatal.Jakarta. EGC.
8.
Wiknjosastro,
Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan.Jakarta: YBP-SP
9.
Perawatan
ibu hamil ( asuhan ibu hamil)
10. Yuni kusmiyati SST, DKK
11. Heni puji wahyuningsih
12. Sujiyati.S.SIT
13. YOGYAKARTA, PENERBIT FITRAMAYA,2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar