Rabu, 03 April 2013

PERAWATAN PERIOPERASI


PERAWATAN PERIOPERASI

Tujuan Belajar
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat.
1.      Menjelaskan pengertian perioperasi.
2.      Menjelaskan jenis pembedahan dan anestesi.
3.      Menjelaskan aspek legal dalam pembedahan
4.      Menjelaskan asuhan keperawatan pada perioperasi.

PENGERTIAN PERIOPERASI
Perioperasi merupakan tahapan dalam proses pembedahan yang dimulai dari prabedah (preoperative), bedah (intraoperatif), dan pasca bedah (postoperative), prabedah atau Praoperasi merupakan masa sebelum dilakukannya tindakan pembedahan yang dimulai sejak ditentukannya persiapan pembedahan dan berakhir sampai pasien berada di meja bedah. Intrabedah atau intraoperasi merupakan masa pembedahan yang dimulai sejak pasien ditransfer ke meja bedah dan berakhir saat pasien dibawa ke ruang pemulihan. Pascabedah atau pascaoperasi merupakan masa setelah dilakukannya pembedahan yang dimulai sejak pasien memasuki ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya.

JENIS PEMBEDAHAN
Jenis Pembedahan Berdasarkan Lokasi
Berdasarkan lokasinya, pembedahan dapat dibagi menjadi bedah thorak kardiovaskular, bedah neurologi, bedah ortopedi, bedah urologi, bedah kepala, leher, bedah digestif, dan lain-lain.

Jenis Pembedahan Berdasarkan Tujuan
Berdasarkan tujuannya, pembedahan dapat dibagi menjadi :
1.      Pembedahan diagnostik, ditujukan untuk menentukan sebab terjadinya gejala dari penyakit, seperti biopsy, eksplorasi, dan laparatomi.
2.      Pembedahan kuratif, dilakukan untuk mengambil bagian dari penyakit, misalnya pembedahan apendiktomi.
3.      Pembedahan restorative, dilakukan untuk memperbaiki deformitas atau menyambung daerah yang terpisah.
4.      Pembedahan paliatif, dilakukan untuk mengurangi gejala tanpa menyembuhkan penyakit.
5.      Pembedahan kosmetik, dilakukan untuk memperbaiki bentuk bagian tubuh seperti rhinoplasti.

JENIS ANESTESI
Anestesi dapat dibagi menjadi anestesi umum, anestesi regional, anestesi lokal, hipoanestesi, dan akupuntur.


Anestesi Umum
Anestesi umum adalah anestesi yang dilakukan untuk memblok pusat kesadaran otak dengan menghilangkan kesadaran dan menimbulkan relaksasi serta hilangnya sensasi rasa. Pada umumnya, metode pemberiannya adalah dengan inhalasi dan intravena.

Anestesi Regional
Anestesi regional adalah anestesi yang dilakukan untuk meniadakan proses kejutan pada ujung atau serabut saraf, serta hilangnya rasa pada daerah tubuh tertentu, dan pasien masih berada dalam keadaan sadar. Metode umum yang digunakan aalah melakukan blok saraf, blok regional intravena dengan tourniquet, blok daerah spinal, dan melalui epidural.

Hipoanestesi
Hipoanestesi adalah anestesi yang dilakukan untuk membuat status kesadaran pasif secara artificial sehingga terjadi peningkatan ketaatan pada saran atau perintah serta mengurangi kesadaran sehingga perhatian menjadi terbatas. Metode yang digunakan adalah hypnosis.

Akupuntur
Akupuntur adalah anestesi yang dilakukan untuk memblok rasa nyeri dengan merangsang keluarnya endorphin tanpa menghilangkan kesadaran. Metode yang banyak digunakan adalah jarum atau elektrode pada permukaan.

ASPEK LEGAL DALAM PEMBEDAHAN
Aspek legal adalah hal yang penting dalam melaksanakan pembedaan untuk mengantisipasi kemungkinan dampak yang terjadi. Melalui surat persetujuan dilakukannya tindakan (informed consent), berbagai informasi mengenai sifat, prosedur yang akan dilakukan, adanya pilihan terhadap prosedur pembedahan, serta risiko terhadap pilihan dari pembedahan dapat diketahui oleh pasien. Informed consent pada dasarnya bertujuan untuk melindungi pasien dari tindakan yang dilakukan, serta melindungi tim pembedah dari pengaduan atau tuntutan hukum.

v  Asuhan Keperawatan Perioperasi
¨    Prabedah
A.   Pengkajian Keperawatan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam tahap prabedah adalah pengetahuan tentang persiapan pembedahan dan pengalaman masa lalu, kesiapan psikologis, pengobatan yang mempengaruhi kerja obat anestesi, seperti antibiotika  yang berpotensi dalam istirahat otot, anticoagulan yang dapat meningkatkan perdarahan, antihipertensi yang mempengaruhi anestesi yang dapat menyebabkan hipotensi, diuretika yang berpengaruh pada ketidakseimbangan potassium, dan lain-lain. Selain itu, terdapat juga pengkajian terhadap riwayat alergi obat atau lainnya, status nutrisi, ada atau tidaknya alat protesa seperti gigi palsu dan sebagainya.
       Pemeriksaan lain yang dianjurkan sebelum pelaksanaan bedah adalah radiografi thoraks, kapasitas vital, fungsi paru, dan analisis gas darah pada pemantauan sistem respirasi, kemudian pemeriksaan elektrokardiogram, darah, leukosit, eritrosit, hematokrit, elektrolit, pemeriksaan air kencing, albumin blood urea nitrogen (BUN), kreatinin, dan lain-lain untuk menentukan gangguan sistem renal dan pemeriksaan kadar gula darah atau lainnya untuk mendeteksi gangguan metabolisme.

B.   Diagnosis Keperawatan
Hal yang perlu diperhatikan dalam diagnosis keperawatan prabedah adalah :
1.      Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian.
2.      Takut berhubungan dengan dampak dari tindakan pembedahan anestesi.
3.      Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan atau menurunnya nutrisi.
4.      Risiko terjadi cedera berhubungan dengan defisit penginderaan/motor.

C.   Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
1.      Memperlihatkan tanda-tanda tidak ada kecemasan.
2.      Memperlihatkan tanda-tanda tidak ada ketakutan.
3.      Risiko infeksi dan cedera tidak terjadi.

Rencana Tindakan :
1.      Untuk mengatasi adanya rasa cemas dan takut, dapat dilakukan persiapan psikologis pada pasien melalui pendidikan kesehatan, penjelasan tentang peristiwa yang mungkin akan terjadi, seterusnya.
Untuk mengatasi masalah risiko infeksi atau cedera lainnya dapat dilakukan dengan persiapan prabedah seperti diet, persiapan perut, kulit, persiapan bernapas dan latihan batuk, persiapan latihan kaki, latihan mobilitas, dan lain-lain.

D.   Pelaksanaan (Tindakan) Keperawatan
1.    Pemberian Pendidikan Kesehatan Prabedah
Pemberian pendidikan kesehatan yang perlu dijelaskan adalah berbagai informasi mengenai tindakan pembedahan, diantaranya jenis pemeriksaan yang dilakukan sebelum bedah, alat-alat khusus yang diperlukan, pengiriman ke kamar bedah, ruang pemulihan, dan kemungkinan pengobatan setelah bedah.

2.    Persiapan Diet
Pasien yang akan dibedah memerlukan persiapan khusus dalam hal pengaturan diet. Pasien boleh menerima makanan biasa sehari sebelum bedah, tetapi 8 jam sebelum bedah tidak diperbolehkan makan, sedangkan cairan tidak diperbolehkan 8 jam sebelum bedah, sebab makanan atau cairan dalam lambung dapat menyebabkan terjadinya aspirasi.
3.    Persiapan Kulit
Persiapan ini dilakukan dengan cara membebaskan daerah yang akan dibedah dari mikroorganisme dengan cara menyiram kulit menggunakan sabun heksaklorofin (hexachlorophene) atau sejenisnya sesuai dengan jenis pembedahan. Bila pada kulit terdapat rambut, maka harus dicukur.

4.    Latihan Bernapas dan Latihan Batuk
Cara latihan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pengembangan flu sedangkan batuk dapat menjadi kontraindikasi padabedah intracranial, mata, telinga, hidung, dan tenggorokan karena dapat meningkatkan tekanan, merusak jaringan, dan melepaskan jahitan. Pernapasan yang dianjurkan adalah pernapasan diafragma, dengan cara seperti di bawah ini :
¨    Atur posisi tidur semi fowler, lutut dilipat untuk mengembangkan thorak.
¨    Tempatkan tangan di atas perut
¨    Tarik napas perlahan-lahan melalui hidung, biarkan dada mengembang.
¨    Tahan napas selama 3 detik.
¨    Keluarkan napas dengan mulut yang dimoncongkan.
¨    Tarik napas dan keluarkan kembali, lakukan hal yang sama hingga 3 kali, setelah napas terakhir, batukkan untuk mengeluarkan lendir.
¨    Istirahat

5.    Latihan Kaki
Latihan ini dapat dilakukan untuk  mencegah dampak tromboplebitis. Latihan kaki yang dianjurkan antara lain latihan memompa otot, latihan quadrisep, dan latihan mengencangkan glutea. Latihan otot dapat dilakukan dengan mengontraksikan otot betis dan paha, kemudian istirahatkan otot kaki, dan ulangi hingga 10 kali. Latihan quadrisep dapat dilakukan dengan cara membengkokkan lutut kaki rapat pada tempat tidur, kemudian meluruskan kaki pada tempat tidur, mengangkat tumit, melipat lutut rata pada tempat tidur, dan ulangi hinga 5 kali. Latihan mengencangkan glutea dapat dilakukan dengan cara menekan otot pantat kemudian coba gerakkan kaki ke tepi tempat tidur, lalu istirahat dan ulangi sebanyak 5 kali.

6.    Latihan Mobilitas
Latihan mobilitas dilakukan untuk mencegah komplikasi sirkulasi, mencegah dekubitus, merangsang peristaltic serta mengurangi adanya nyeri. Untuk melakukan latihan mobilitas, pasien harus mampu menggunakan alat di tempat tidur, seperti menggunakan penghalang agar bisa memutar badan, melalui duduk di sisi tempat tidur atau dengan cara menggeser pasien ke sisi tempat tidur, melatih duduk diawali tidur fowler, kemudian duduk tegak dengan kaki menggantung di sisi tempat tidur.





7.    Pencegahan Cedera
Untuk mengatasi risiko terjadinya cedera, tindakan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan bedah adalah :
1.      Cek identitas pasien.
2.      Lepaskan perhiasan pada pasien yang dapat mengganggu, misalnya cincin, gelang, dan lain-lain.
3.      Bersihkan cat kuku untuk memudahkan penilaian sirkulasi.
4.      Lepaskan lensa kontak.
5.      Lepaskan protesa.
6.      Alat bantu pendengaran dapat digunakan jika pasien tidak dapat mendengar
7.      Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kencing.
8.      Gunakan kaos kaki antiemboli bila pasien berisiko mengalami tromboplebitis.

E.   Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah prabedah secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam memahami masalah atau kemungkinan yang terjadi pada intra dan pascabedah. Tidak ada tanda kecemasan, ketakutan, serta tidak ditemukannya risiko komplikasi pada infeksi atau cedera lainnya.

v  INTRA BEDAH
A.   Pengkajian Keperawatan
Salah satu hal yang perlu dikaji dalam intrabedah adalah pengaturan posisi pasien. Berbagai masalah yang terjadi selama pembedahan mencakup aspek pemantauan biologis, perubahant anda vital, sistem kardiovaskular, keseimbangan cairan, dan pernapasan. Selain itu, lakukan pengkajian terhadap tim dan instrumen pembedahan serta anestesi yang diberikan.

B.   Diagnosis Keperawatan
Hal yang perlu diperhatikan dalam diagnosis keperawatan intrabedah adalah :
Risiko terjadinya cedera berhubungan dengan prosedur pembedahan.

C.   Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
Mencegah terjadinya cedera atau risiko lainnya sebagai dampak dari tindakan pembedahan.

Rencana Tindakan :
¨    Gunakan semua alat atau instrumen untuk tindakan pembedahan seperti pemakaian baju bedah, tutup kepala, masker, penutup sepatu, celemek, dan sarung tangan, serta pencucian tangan.
¨    Lakukan persiapan pelaksanaan anestesi sebelum tindakan pembedahan.
¨    Lakukan pemantauan selama masa tindakan pembedahan.



D.   Pelaksanaan (Tindakan) Keperawatan
1.    Penggunaan Baju Seragam Bedah
Penggunaan baju seragam bedah didesain secara khusus dengan harapan dapat mencegah kontaminasi dari luar, berprinsip bahwa semua baju dari luar harus diganti dengan baju bedah yang steril, atau baju harus dimasukkan ke dalam celana, atau harus menutupi pinggang untuk mengurangi menyebarnya bakteri, dan gunakan tutup kepala, masker, sarung tangan, serta celemek steril.

2.    Mencuci Tangan Sebelum Pembedahan
Lihat bagian mencuci tangan steril.

3.    Menerima Pasien di Daerah Bedah
Sebelum memasuki wilayah bedah, pasien harus melakukan pemeriksaan ulang di ruang penerimaan untuk mengecek kembali nama, bedah yang akan dilakukan, nomor status registrasi pasien, berbagai hasil laboratorium dan x-ray­, persiapan darah setelah dilakukan pemeriksaan silang dan golongan darah, alat protesa dan lain-lain.

4.    Pengiriman dan Pengaturan Posisi ke Kamar Bedah
Posisi yang dianjurkan pada umumnya adalah terlentang, telungkup, trendelenburn, lithotomic, lateral, dan lain-lain.

5.    Pembersihan dan Persiapan Kulit
Pelaksanaan ini bertujuan untuk membuat daerah yang akan dibedah bebas dari kotoran dan lemak kulit serta mengurangi adanya mikroba. Bahan yang digunakan dalam pembersihan kulit ini harus memiliki spektrum khasiat, memiliki kecepatan khasiat, atau memiliki potensi yang baik serta tidak menurun bila adanya terdapat kadar alkohol, sabun detergen, atau bahan organik lainnya.

6.    Penutupan Daerah Steril
Penutupan daerah steril dilakukan dengan menggunakan doek steril agar daerah seputar bedah tetap steril dan mencegah berpindahnya mikroorganisme antara daerah yang steril dan tidak.

7.    Pelaksanaan Anestesi.
Pelaksanaan anestesi dapat dilakukan dengan berbagai macam, antara lain anestesi umum, inhalasi atau intravena, anestesi regional dengan cara memblok saraf, dan anestesi lokal.

8.    Pelaksanaan Pembedahan.
Setelah dilakukan anestesi, tim bedah akan melaksanakan pembedahan sesuai dengan ketentuan pembedahan.



E.   Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah intrabedah secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam mempertahankan status kesehatan, seperti normalnya perubahan tanda vital, kardiovaskular, pernapasan, ginjal, dan lain-lain.

v  Pascabedah
A.   Pengkajian Keperawatan
Beberapa hal yang perlu dikaji setelah tindakan pembedahan (pascabedah) antaranya adalah status kesadaran, kualitas jalan napas, sirkulasi, dan perubahan tanda vital yang lain, keseimbangan elektrolit, kardiovaskular, lokasi daerah pembedahan dan sekitarnya, serta alat yang digunakan dalam pembedahan.

B.   Diagnosis Keperawatan
Hal yang perlu diperhatikan dalam  diagnosis keperawatan pascabedah adalah :
1.      Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat luka pembedahan.
2.      Pola napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan sekresi sebagai dampak anestesi.
3.      Risiko terjadi retensio urine berhubungan dengan dampak anestesi.
4.      Perubahan kebutuhan nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan penurunan nafsu makan.
5.      Konstipasi berhubungan dengan dampak anestesi.
6.      Risiko cedera berhubungan dengan adanya kelemahan.
7.      Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan ketahanan yang menurun.
8.      Cemas berhubungan dengan ancaman perubahan status kesehatan.

C.   Perencanaan dan Pelaksanaan Keperawatan
Tujuan :
1.      Meningkatkan proses penyembuhan luka.
2.      Mempertahankan respirasi yang sempurna.
3.      Mempertahankan sirkulasi.
4.      Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
5.      Mempertahankan eliminasi.
6.      Mempertahankan aktivitas.
7.      Mengurangi kecemasan.

Rencana Tindakan :
1.      Meningkatkan proses penyembuhan luka untuk mengurangi rasa nyeri yang dapat dilakukan dengan cara merawat luka dan memperbaiki asupan makanan yang tinggi protein dan vitamin C. protein dan vitamin C dapat membantu pembentukan kolagen, dan mempertahankan integritas dinding kapiler.
2.      Mempertahankan respirasi  yang sempurna dengan cara latihan napas, yakni tarik napas yang dalam dengan mulut terbuka, tahan selama 3 detik, kemudian hembuskan. Atau, dapat pula dilakukan dengan cara menarik napas melalui hidung dengan menggunakan diafragma, kemudian keluarkan napas perlahan-lahan melalui mulut yang dikuncupkan.
3.      Mempertahankan sirkulasi, dengan cara menggunakan stocking pada pasien yang berisiko tromboplebitis atau pasien dilatih agar tidak duduk terlalu lama dan harus meninggikan kaki pada tempat duduk guna memperlancar vena balik.
4.      Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dengan cara memberikan cairan sesuai dengan kebutuhan pasien dan monitor asupan dan output serta mempertahankan nutrisi yang cukup.
5.      Mempertahankan eliminasi dengan cara mempertahankan asupan dan out put serta mencegah tejadnya retensi urine .
6.      Mempertahankan aktivitas dengan cara latihan memperkuat otot sebelum ambulatory.
7.      Mengurangi kecemasan dengan cara melakukan komunikasi secara terapeutik.

D.   Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah pascabedah secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam mempertahankan status kesehatan, seperti adanya peningkatan proses penyembuhan luka, sistem respirasi yang sempurna, sistem sirkulasi, keseimbangan cairan dan elektrolit, sistem eliminasi, aktivitas, serta tidak ditemukan tanda kecemasan lanjutan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar