Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kehamilan
Nama Kelompok VII:
Prima Sulistiorini (127000009)
Sinta Ayu (127000038)
Anggarningrum M.P. (127000053)
A. Faktor fisik
1.
Status kesehatan
Ada dua klasifikasi
dasar yang berkaitan dngan status kesehatan atua penyakit yang dialami ibu
hamil :
a.
Penyakit atau komplikasi akibat langsung
kehamilan. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah hypermesis gravidarum, preeklamsi atau eklamsia,kelainan lamanya
kehamilan,kehamilan ektopik,kelianan placenta atau selaput janin,perdarahan
antepartum, gemelli.
b.
Penyakit atau kelainan yang tidak
langsung berhubungan dengan kehamilan. Contoh yang termasuk dalam kategori ini
adalah :
1.
Penyakit kardio vasculair misalnya
penyakitjantung , hipertensi, stenosis aorta, mitral isuvisiensi, jantung
rematik, endokarditis.
2.
Penyakit darah misal anemia dalam
kehamilan, leukimia,penyakit hodgkin,hemostasis dan kelainan pembekuan
darah,pur-pura trombositopeni.
3.
Penyakit saluran nafas misalnya
influenza,bronkitis,TB paru,asma.
4.
Penyakit hepar dan pankreas misalnya
hepatitis, rupturhepar, sirosis hepatis,penyakit pankreas dll
5.
Penyakit ginjal dan saluran kemih misalnya
infeksi saluran kemih, bau ginjal,gagal ginjal,TBC ginjal.
6.
Penyakit endokrin misalnya diabetes
dalam kehamlan, kelainan kelenjar gondok dan anak ginjal,kelainan hipofisis
7.
Penyakit menular misalnya IMS(penyakit
akibat hubngan seksual),AIDS,kolera,tetanus,difteri,lepra,TORCH,campak, malaria
dll.
Ø
Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut
dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah:
§ Memantau kemajuan kehamilan. Dengan
demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.
§ Meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas
kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang
sangat berguna bagi ibu dan janinnya.
§ Mengenali secara dini adanya
ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan
melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya.
§ Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan
dengan selamat. Dengan mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat
tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan
dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak
§ Mempersiapkan agar masa nifas berjalan
normal. Jika
kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa
nifas pun dapar berjalan dengan lancar.
§ Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah
satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat
setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun.
(Kusniati,
Yuni,SST,. Dkk.2010.Perawatan Ibu Hamil
(asuhan ibu hamil).yogyakarta:Fitramaya.) dan (Yuyu, Yulianti.2012.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan.
http://midcare.blogspot.com/2012/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.27
Februari 2013)
2.
Gizi
Status gizi merupakan
hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan,karena faktor gizi sangat
berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna pertumbuhan
dan perkembangan janin. Keterbatasan gizi selama hamil sering berhubungan
dengan faktor ekonomi,pendidikan,sosial atau keadaan lain yang meningkatkan
kebutuhan gizi ibu seperti ibu hamil dengan penyakit infeksi tertentu termasuk pula persiapan fisik untuk
persalinan.
Kebutuhan zat gizi pada
ibu hamil secara garis besar adalah sbb :
a.
Asam folat
Menurut konsep evidence
bahwa pemakaian asam folat pada masa pre dan perikonsepsi menurunkan resiko
kerusakan otak,kelainan neural, spinabivida dan anensepalus,baik pada ibu hamil
yang normal maupun yang beresiko. Asam folat juga berguna untuk membantu
produksi sel darah merah, sintesis DNA pada janin dan pertumbuhan placenta.
b.
Energi
Diit pada ibu hamil
tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi pada susunan gizi
seimbang energi dan juga protein. Hal ini juga efektif untuk menurunkan
kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285
kalori untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.
c.
Protein
Pembentukan jaringan
baru dari janin dan untuk tubuh ibu dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6
bulan terakir kehamilan. Dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu
hamil.
d.
Zat besi
(fe)
Pemberian
suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk membangun
cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet
besi mengandung Fe SO4 320mg (zat besi 30 mg), minimal 90 tablet selama hamil.
Dasar pemberian zat besi adalah adanya perubahan volume darah atau hydraemia
(peningkatan sel darah merah 20-30 % sedangkan peningkatan plasma darah 50%)
e.
Kalsium
Untuk
pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sebesar
500 mg sehari.
f.
Pemberian suplemen vit. D terutama pada
kelompok beresiko penyakit seksual (IMS) dan di negara dengan musim dingin yang
panjang.
g.
Pemberian yodium pada daerah dengan
endemik kretinisme.
h.
Tidak ada rekomendasi rutin untuk
pemberian zinc,magnesium,dan minyak ikan selama hamil.
Akibat
malnutrisi pada kehamilan yaitu berat otak dan bagian-bagian otak serta jumlah
sel otak kurang dari normal. Setelah lahir akan menjadi Inteligensia (IQ) di
bawah rata-rata karena adanya malnutrisi pada ibu hamil, volume darah menjadi
berkurang,aliran darah ke uterus dan placenta berkurang, ukuran placenta
berkurang dan transfer nutrient melalui placenta berkurang sehingga janin
tumbuh lambat atau terganggu. Ibu hamil dengan kekurangan gizi cenderung
melahirkan prematur atau BBLR. Rata-rata kenaikan berat badan selama hamil
adalah 10-20 kg atau 20% dari berat badan ideal sebelum hamil.
Proporsi
kenaikan berat badan selama hamil dalah :
a)
Kenaikan berat badan trimester 1 lebih
kurang 1 kg. Kenaikan berat badan ini hampir seluruhnya merupakan kenaikan
berat badan ibu.
b)
Kenaikan berat badan trimester 2 adalah
3 kg atau 0,3 kg/minggu. Sebesar 60% kenaikan berat badan ini dikarenakan
pertumbuhan jaringan pada ibu.
c)
Kenaikan berat badan trimester 3 adalah
6 kg atau 0,3-0,5 kg/minggu. Sekitar 60% kenaikan berat badan ini karena
pertumbuhan jaringan janin. Timbunan lemak pada ibu lebih kurang 3 kg.
Penilaian
status gizi ibu hamil adalah dari :
a.
Berat badan dilihat dari Quatelet atau
body mass index(index masa tubuh = IMT). Ibu hamil dengan berat badan di bawah
normal sering dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat badan lahir
rendah. Sedangkan berat badab overweight meningkatkan resiko atau komplikasi
dalam kehamilan seperti hipertensi,janin besar sehingga terjadi kesulitan dalam
persalinan.
b.
Ukuran lingkar lengan atas (LILA)
Standar
minimal untuk ukuran lingkar lengan atas pada wanita dewasa atau usia
reproduksi adalah 23,5 cm. Jika ukuran lila kurang dari 23,5 cm maka
interpretasinya adalah Kurang Energi Kronis (KEK).
c.
Kadar hemoglobin (HB)
(Kusniati, Yuni,SST,. Dkk.2010.Perawatan Ibu Hamil (asuhan ibu hamil).yogyakarta:Fitramaya.)
3.
Gaya hidup
a.
Kebiasaan minum jamu. Minum jamu
merupakan salah satu kebiasaan yang beresiko bagi wanita hamil,karena efek
minum jamu dapat membahayakan tumbuh kembang janin seperti menimbulkan
kecacatan, abortus, BBLR partus prematurus, kelianan ginjal dan jantung janin,
asfiksia neonatorum, kematian janin dalam kandungan dan malformasi organ janin.
Hal ini terjadi terutama apabila minum jamu pada trimester 1. Selain efek pada janin juga terdapat
kemungkinan efek pada ibu hamil, misalnya keracunan, kerusakan jantung dan
ginjal, shock, dan perdarahan.
b.
Senam hamil
Senam
hamil / latihan member keuntungan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan fisik ibu hamil, memperlancar peredaran darah, mengurangi keluhan
kram/pegal-pegal, dan mempersiapkan pernafasan,aktifitas otot dan panggul untuk
menghadapi proses persalinan. Komponen gerakan senam ada beberapa modifikasi
yang berbeda-beda tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu adanya
pemanasan, latihan pernafasan, latihan otot, dan latihan panggul. Perhatikan
mengenai kontraindikasi untuk melakukan senam hamil, misalnya kehamilan dengan
abortus berulang, dengan penyakit hypertensi atau kehamilan dengan penyakit tertentu sehingga menimbulkan resiko bagi
kehamilannya.
c.
Substance abuse
Pengertian dari substance abuse adalah
perilaku yang merugikan atau
membahayakan bagi ibu hamil termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat atau
zat-zat tertentu yang membahayakan ibu hamil.
1)
Penggunaan obat-obat selama hamil
Pengaruh
obat terhadap janin selama hamil tidak hanya tergantung dari macam obat, akan
tetapi juga tergantung dari saat obat tersebut diberikan. Obat-obat yang di
berikan kepada ibu hamil dapat menimbulkan efek pada janin seperti :
Ø Kelainan
bentuk anatomic atau kecacatan pada janin, terutama penggunaan obat pada
trimester pertama.
Ø Kelaianan
faal alat tubuh.
Ø Gangguan
pertukaran zat dalam tubuh.
Kadang-kadang
pengaruh obat yang di berikan pada waktu hamil baru akan terlihat pada bayi
yang dilahirkan ketika sudah menginjak usia remaja atau dewasa. Sebagai contoh
pemberian esterogen pada ibu hamil dapat menyebabkan tumor alat kandungan bila
bayi telah berusia remaja atau dewasa. Hampir semua obat yang diberikan pada
wanita hamil dapat melalui plasenta dan mencapai janin dan beberapa diantaranya
dapat mengganggu perkembangan janin. Maka sebaiknya berhati-hati dalam memberikan
obat sewaktu hamil.
Tabel Daftar
Obat yang berpotensi membahayakan atau
Menimbulkan
kelainan pada janin
Nama Obat
|
Kemungkinan Kelainan
Pada Bayi
|
Kloramfenikol
|
Gangguan pernafasan,
grey sindrom (sindrom abu-abu)
|
Tetrasiklin
|
Gangguan pertumbuhan
tulang, perubahan warna gigi, gigi rapuh
|
Dihidrosetreptomisin
|
Tuli
|
Streptomisin
|
Gangguan keseimbangan
|
Amitriptin
|
Iritabilitas neonates
|
Amfetamin
|
Iritabilitas, tidak
mau menyusu
|
Nitrofurantoin
|
Gangguan dalam darah
|
Fenasetin
|
Gangguan dalam darah
|
Anti diabetic per
oral
|
Kematian janin dalam
kandungan
|
Anti kanker
|
Trombositopenia,
cacat bawaan
|
Anti malaria
|
Kelainan congenital
|
Aspirin
|
IUGR
|
Ibuprofen
|
Kontriksi duktus
arteriosus
|
Parasetamol
|
Dislokasi sendi paha
dan clubfoot
|
Vitamin dengan dosis
tinggi
|
Kerusakan ginjal,
defek susunan saraf pusat dan kranifisial, skorbut, ketidakmampuan belajar,
kerusakan hati dan tulang
|
2)
Merokok
Berdasarkan konsep
evidence menunjukan bahwa merokok menimbulkan efek yang sangat membahayakan
bagi janin. Ibu hamil perokok akan beresiko menurunkan berat badan bayi. Efek
merokok terhadap kejadian pre eklamsia, kelainan perinatal tidak cukup
terbukti. Hasil riset menunjukan satu atau lima diantara wanita hamil
dilaporkan merokok. Hingga seperempat wanita hamil yang merokok, berhenti pada
pemeriksaan kunjungan antenatal yang pertama. Kebiasaan merokok sering terjadi
pada kelompok sosial ekonomi rendah, paritas tinggi, penghasilan rendah, atau
ibu dengan problem psikologis seperti depresi, stress, pekerja berat, dll.
Merokok merupakan salah satu isu penting yang sangat bagus dicermati saat
kehamilan karena efek yang muncul diakibatkan merokok adalah kelahiran BBLR,
persalinan preterm, kematian perinatal. Merokok juga sering dihubungkan dengan
kejadian keberhasilan masa menyusui atau laktasi dan memperpendek masa
menyusui, meskipun dalam hubungan ini penyebabnya belum diketahuidengan pasti. Faktor
lingkungan yang baik dan strategis merupakan salah satu upaya yang penting
untuk menghentikan kebiasaan merokok bagi ibu daripada pemberian konseling
tentang bahaya merokok. Pengeruh nikotin terhadap janin menimbulkan efek
kenaikan tekanan pada otak janin dan peningkatan denyut jantung janin. Merokok
selain mempunyai efek membahayakan janin juga mambahayakan ibu berkaitan dengan
penyakit-penyakit yang muncul sebagai akibat merokok, misalnya penyakit paru,
jantung, hipertensi, arteriosklerosis, kanker paru dsb. Para bidan, dokter
spesialis kebidanan harus mendukung upaya untuk menghentikan merokok melalui
kegiatan antenatal care, kelas antenatal bagi perokok, mengurangi periklanan
tentang rokok, area bebas merokok, dan mengembangkan serta mendukung kebijaksanaan
tentang upaya mengurangi merokok di institusi atau tempat kerja masing-masing.
3)
Alkohol dan kafein
Alkohol
yang dikonsumsi ibu hamil dapat membahayakan jantung ibu hamil dan merusak
janin, termasuk menimbulkan kecacatan dan kelainan pada janin dan menyebabkan
kelahiran premature. Tidak hanya pada peminum atau pemakai alkohol rutin,
tetapi juga pada pemakai alkohol yang tidak rutin atau insidental.
4)
Kehamilan
di luar nikah dan kehamilan tidak diinginkan.
Kehamilan
tidak diinginkan biasanya dialami oleh para remaja yang dikarenakan sex pra
nikah atau sex bebas. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa kehamilan tidak
diinginkan juga dapat terjadi pada ibu dengan status marital atau pasangan
suami istri yang sudah menikah yang sedang tidak merencanakan kehamilan, hal
ini biasanya dikarenakan kegagalan alat kontrasepsi. Kedua hal tersebut
sama-sama member dampak psikologis pada ibu hamil.
Reaksi
wanita yang mengalami hamil di luar nikah :
v
Melarikan
diri dari tanggung jawab,melakukan abortus,membuang anaknya, menitipkan anak ke
orang lain atau panti asuhan.
v
Berusaha
melakukan aborsi dan bunuh diri.
v
Melakukan
pekerjaan sebagai seorang ibu walau dengan keterpaksaan.
(Kusniati,
Yuni,SST,. Dkk.2010.Perawatan Ibu Hamil
(asuhan ibu hamil).yogyakarta:Fitramaya.)
B. Faktor Psikologis
1. Stresor
Internal dan Eksternal
Stressor
internal
Stressor
internal meliputi factor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal dari diri
ibu sendiri. Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan
gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat ketika bayi lahir. Anak
akan tumbuh menjadi seseorang dengan kepribadian yang tidak baik, bergantung
pada kondisi stress yang dialami oleh ibunya, seperti anak yang menjadi
temperamental, autis atau orang yang terlalu rendah diri (minder). Ini tentu
saja tidak diharapkan. Oleh karena itu, pemantauan kesehatan psikologis pasien
sangat perlu dilakukan.
Stressor
eksternal
Pemicu
stress yang berasal dari luar bentuknya sangat bervariasi, misalnya masalah
ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan
(respon negative dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali), dan masih
banyak kasus yang lain.
2. Support
Keluarga
Setiap tahap
usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik maupun
psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi
dimana sumber stress terbesar terjadi dalam rangka melakukan adaptasi terhadap
kondisi tertentu.
Dalam
menjalani prose situ ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari
keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
3. Subrainstormingtan
Abuse (substance abuse)
Kekerasan
yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat membekas dan sangat
memengaruhi kepribadiannya. Ini perlu diperhatikan karena pada klien yang
mengalami riwayat ini, tenaga kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan
diri sebagai teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat bersandar bagi
klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini biasanya tumbuh dengan
kepribadian yang tertutup.
4. Partner
Abuse
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah wanita
yang telah bersuami. Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus
selalu diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi
akan membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologis yang muncul gangguan rasa
aman dan nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan
terancam yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya. (Fatmala, Nourma Kurnia.2011.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan.
http://midwifemala.blogspot.com/2011/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.27
Februari 2013)
C. Faktor lingkungan, sosbud dan ekonomi
1. Kebiasaan
dan Adat Istiadat
Ada beberapa
kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil. Tenaga kesehatan
harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana jangan sampai menyinggung
“kearifan local” yang sudah berlaku di daerah tersebut.Penyampaian mengenai pengaruh
adat dapat melalui berbagai teknik, misalnya melalui media masa, pendekatan
tokoh masyarakat dan penyuluhan yang menggunakan media efektif. Namun, tenaga
kesehatan juga tidak boleh mengesampingkan adanya kebiasaan yang sebenarnya
menguntungkan bagi kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat yang sama sekali
tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, tidak ada salahnya jika memberikan
respon yang positif dalam rangka menjalin hubungan yang sinergis dengan
masyarakat.
2. Fasilitas
Kesehatan
Adanya
fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menguntungkan kualitas pelayanan
kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih
tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilitas
kesehatan ini sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka
kesehatan ibu (AKI).
3. Ekonomi
Tingkat
social ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan
psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat social ibu hamil yang baik
otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik pula.
Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan berkualitas,
selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan
dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir.
Ibu akan
lebih fokus
untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai seorang ibu. Sementara pada ibu
hamil dengan kondisi ibu hamil yang lemah akan mendapatkan banyak kesulitan
terutama masalah pemenuhan kebutuhan primer. (Fatmala, Nourma Kurnia.2011.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan. http://midwifemala.blogspot.com/2011/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.27
Februari 2013)
Kesimpulan
Dalam
kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik,
psikologis dan faktor
lingkungan, sosial,
budaya serta ekonomi
a. Faktor Fisik
Wanita hamil mengalami beberapa
perubahan fisik selama kehamilan pada sistem tubuhnya. Perubahan ini
terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dan dapat dipengaruhi
oleh beberapa hal yang berhubungan dengan fisik pada ibu hamil, diantaranya:
· Status kesehatan
· Status gizi
· Gaya hidup
b. Faktor Psikologi
Perubahan- perubahan psikis pada
wanita selama kehamilan, diantaranya :
· Stressor
· Support keluarga
· Substance abuse
· Partner abuse
c. Faktor Lingkungan
Faktor ini memengaruhi kehamilan
dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi
yang akan memengaruhi keadaan wanita hamil.
DAFTAR
PUSTAKA
Kusniati,
Yuni,SST,. Dkk.2010.Perawatan Ibu Hamil (asuhan ibu hamil).yogyakarta:Fitramaya.
Fatmala,
Nourma Kurnia.2011.Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kehamilan. http://midwifemala.blogspot.com/2011/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.27
Februari 2013
Midwifemala.blogspot.com mendapat
referensi dari:
Asrinah,
dkk.2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha
Ilmu
MIMS
Bidan. Edisi pertama. 2010
Yuyu, Yulianti.2012.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan. http://midcare.blogspot.com/2012/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.27
Februari 2013)
Midcare.blogspot.com mendapat
referensi dari:
1. Sulistyawati Ari, S.SiT, Asuhan
Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Salemba Medika, Jakarta, 2009
2. Varney Helen, dkk, Buku
Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2003
Nama Kelompok VII:
Prima Sulistiorini (127000009)
Sinta Ayu (127000038)
Anggarningrum M.P. (127000053)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar