Kamis, 04 April 2013

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan

Nama Kelompok VII:
Prima Sulistiorini             (127000009)
Sinta Ayu                         (127000038)
Anggarningrum M.P.       (127000053)

A.    Faktor fisik
1.      Status kesehatan
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dngan status kesehatan atua penyakit yang dialami ibu hamil :
a.       Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah hypermesis gravidarum, preeklamsi atau eklamsia,kelainan lamanya kehamilan,kehamilan ektopik,kelianan placenta atau selaput janin,perdarahan antepartum, gemelli.
b.      Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan. Contoh yang termasuk dalam kategori ini adalah :
1.      Penyakit kardio vasculair misalnya penyakitjantung , hipertensi, stenosis aorta, mitral isuvisiensi, jantung rematik, endokarditis.
2.      Penyakit darah misal anemia dalam kehamilan, leukimia,penyakit hodgkin,hemostasis dan kelainan pembekuan darah,pur-pura trombositopeni.
3.      Penyakit saluran nafas misalnya influenza,bronkitis,TB paru,asma.
4.      Penyakit hepar dan pankreas misalnya hepatitis, rupturhepar, sirosis hepatis,penyakit pankreas dll
5.      Penyakit ginjal dan saluran kemih misalnya infeksi saluran kemih, bau ginjal,gagal ginjal,TBC ginjal.
6.      Penyakit endokrin misalnya diabetes dalam kehamlan, kelainan kelenjar gondok dan anak ginjal,kelainan hipofisis
7.      Penyakit menular misalnya IMS(penyakit akibat hubngan seksual),AIDS,kolera,tetanus,difteri,lepra,TORCH,campak, malaria dll.
Ø  Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah:
§    Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.
§    Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya.
§    Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya.
§    Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak
§    Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapar berjalan dengan lancar.
§    Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun. (Kusniati, Yuni,SST,. Dkk.2010.Perawatan Ibu Hamil (asuhan ibu hamil).yogyakarta:Fitramaya.) dan (Yuyu, Yulianti.2012.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan. http://midcare.blogspot.com/2012/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.27 Februari 2013)


2.      Gizi
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan,karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Keterbatasan gizi selama hamil sering berhubungan dengan faktor ekonomi,pendidikan,sosial atau keadaan lain yang meningkatkan kebutuhan gizi ibu seperti ibu hamil dengan penyakit infeksi tertentu  termasuk pula persiapan fisik untuk persalinan.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sbb :
a.       Asam folat
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asam folat pada masa pre dan perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan otak,kelainan neural, spinabivida dan anensepalus,baik pada ibu hamil yang normal maupun yang beresiko. Asam folat juga berguna untuk membantu produksi sel darah merah, sintesis DNA pada janin dan pertumbuhan placenta.
b.      Energi
Diit pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi pada susunan gizi seimbang energi dan juga protein. Hal ini juga efektif untuk menurunkan kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.
c.       Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh ibu dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6 bulan terakir kehamilan. Dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.
d.      Zat besi  (fe)
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet besi mengandung Fe SO4 320mg (zat besi 30 mg), minimal 90 tablet selama hamil. Dasar pemberian zat besi adalah adanya perubahan volume darah atau hydraemia (peningkatan sel darah merah 20-30 % sedangkan peningkatan plasma darah 50%)
e.       Kalsium
Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sebesar 500 mg sehari.
f.       Pemberian suplemen vit. D terutama pada kelompok beresiko penyakit seksual (IMS) dan di negara dengan musim dingin yang panjang.
g.      Pemberian yodium pada daerah dengan endemik kretinisme.
h.      Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian zinc,magnesium,dan minyak ikan selama hamil.

Akibat malnutrisi pada kehamilan yaitu berat otak dan bagian-bagian otak serta jumlah sel otak kurang dari normal. Setelah lahir akan menjadi Inteligensia (IQ) di bawah rata-rata karena adanya malnutrisi pada ibu hamil, volume darah menjadi berkurang,aliran darah ke uterus dan placenta berkurang, ukuran placenta berkurang dan transfer nutrient melalui placenta berkurang sehingga janin tumbuh lambat atau terganggu. Ibu hamil dengan kekurangan gizi cenderung melahirkan prematur atau BBLR. Rata-rata kenaikan berat badan selama hamil adalah 10-20 kg atau 20% dari berat badan ideal sebelum hamil.
Proporsi kenaikan berat badan selama hamil dalah :
a)      Kenaikan berat badan trimester 1 lebih kurang 1 kg. Kenaikan berat badan ini hampir seluruhnya merupakan kenaikan berat badan ibu.
b)      Kenaikan berat badan trimester 2 adalah 3 kg atau 0,3 kg/minggu. Sebesar 60% kenaikan berat badan ini dikarenakan pertumbuhan jaringan pada ibu.
c)      Kenaikan berat badan trimester 3 adalah 6 kg atau 0,3-0,5 kg/minggu. Sekitar 60% kenaikan berat badan ini karena pertumbuhan jaringan janin. Timbunan lemak pada ibu lebih kurang 3 kg.

Penilaian status gizi ibu hamil adalah dari :
a.       Berat badan dilihat dari Quatelet atau body mass index(index masa tubuh = IMT). Ibu hamil dengan berat badan di bawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat badan lahir rendah. Sedangkan berat badab overweight meningkatkan resiko atau komplikasi dalam kehamilan seperti hipertensi,janin besar sehingga terjadi kesulitan dalam persalinan.
b.      Ukuran lingkar lengan atas (LILA)
Standar minimal untuk ukuran lingkar lengan atas pada wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5 cm. Jika ukuran lila kurang dari 23,5 cm maka interpretasinya adalah Kurang Energi Kronis (KEK).
c.       Kadar hemoglobin (HB)
(Kusniati, Yuni,SST,. Dkk.2010.Perawatan Ibu Hamil (asuhan ibu hamil).yogyakarta:Fitramaya.)


                                         
3.      Gaya hidup
a.       Kebiasaan minum jamu. Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan yang beresiko bagi wanita hamil,karena efek minum jamu dapat membahayakan tumbuh kembang janin seperti menimbulkan kecacatan, abortus, BBLR partus prematurus, kelianan ginjal dan jantung janin, asfiksia neonatorum, kematian janin dalam kandungan dan malformasi organ janin. Hal ini terjadi terutama apabila minum jamu pada trimester 1.  Selain efek pada janin juga terdapat kemungkinan efek pada ibu hamil, misalnya keracunan, kerusakan jantung dan ginjal, shock, dan perdarahan.
b.      Senam hamil
Senam hamil / latihan member keuntungan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik ibu hamil, memperlancar peredaran darah, mengurangi keluhan kram/pegal-pegal, dan mempersiapkan pernafasan,aktifitas otot dan panggul untuk menghadapi proses persalinan. Komponen gerakan senam ada beberapa modifikasi yang berbeda-beda tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu adanya pemanasan, latihan pernafasan, latihan otot, dan latihan panggul. Perhatikan mengenai kontraindikasi untuk melakukan senam hamil, misalnya kehamilan dengan abortus berulang, dengan penyakit hypertensi atau kehamilan dengan penyakit  tertentu sehingga menimbulkan resiko bagi kehamilannya.
c.       Substance abuse
      Pengertian dari substance abuse adalah perilaku yang  merugikan atau membahayakan bagi ibu hamil termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat-zat tertentu yang membahayakan ibu hamil.
1)      Penggunaan obat-obat selama hamil
Pengaruh obat terhadap janin selama hamil tidak hanya tergantung dari macam obat, akan tetapi juga tergantung dari saat obat tersebut diberikan. Obat-obat yang di berikan kepada ibu hamil dapat menimbulkan efek pada janin seperti :
Ø  Kelainan bentuk anatomic atau kecacatan pada janin, terutama penggunaan obat pada trimester pertama.
Ø  Kelaianan faal alat tubuh.
Ø  Gangguan pertukaran zat dalam tubuh.
Kadang-kadang pengaruh obat yang di berikan pada waktu hamil baru akan terlihat pada bayi yang dilahirkan ketika sudah menginjak usia remaja atau dewasa. Sebagai contoh pemberian esterogen pada ibu hamil dapat menyebabkan tumor alat kandungan bila bayi telah berusia remaja atau dewasa. Hampir semua obat yang diberikan pada wanita hamil dapat melalui plasenta dan mencapai janin dan beberapa diantaranya dapat mengganggu perkembangan janin. Maka sebaiknya berhati-hati dalam memberikan obat sewaktu hamil.




Tabel Daftar Obat yang berpotensi membahayakan atau
Menimbulkan kelainan pada janin

Nama Obat
Kemungkinan Kelainan Pada Bayi
Kloramfenikol
Gangguan pernafasan, grey sindrom (sindrom abu-abu)
Tetrasiklin
Gangguan pertumbuhan tulang, perubahan warna gigi, gigi rapuh
Dihidrosetreptomisin
Tuli
Streptomisin
Gangguan keseimbangan
Amitriptin
Iritabilitas neonates
Amfetamin
Iritabilitas, tidak mau menyusu
Nitrofurantoin
Gangguan dalam darah
Fenasetin
Gangguan dalam darah
Anti diabetic per oral
Kematian janin dalam kandungan
Anti kanker
Trombositopenia, cacat bawaan
Anti malaria
Kelainan congenital
Aspirin
IUGR
Ibuprofen
Kontriksi duktus arteriosus
Parasetamol
Dislokasi sendi paha dan clubfoot
Vitamin dengan dosis tinggi
Kerusakan ginjal, defek susunan saraf pusat dan kranifisial, skorbut, ketidakmampuan belajar, kerusakan hati dan tulang

2)      Merokok
Berdasarkan konsep evidence menunjukan bahwa merokok menimbulkan efek yang sangat membahayakan bagi janin. Ibu hamil perokok akan beresiko menurunkan berat badan bayi. Efek merokok terhadap kejadian pre eklamsia, kelainan perinatal tidak cukup terbukti. Hasil riset menunjukan satu atau lima diantara wanita hamil dilaporkan merokok. Hingga seperempat wanita hamil yang merokok, berhenti pada pemeriksaan kunjungan antenatal yang pertama. Kebiasaan merokok sering terjadi pada kelompok sosial ekonomi rendah, paritas tinggi, penghasilan rendah, atau ibu dengan problem psikologis seperti depresi, stress, pekerja berat, dll. Merokok merupakan salah satu isu penting yang sangat bagus dicermati saat kehamilan karena efek yang muncul diakibatkan merokok adalah kelahiran BBLR, persalinan preterm, kematian perinatal. Merokok juga sering dihubungkan dengan kejadian keberhasilan masa menyusui atau laktasi dan memperpendek masa menyusui, meskipun dalam hubungan ini penyebabnya belum diketahuidengan pasti. Faktor lingkungan yang baik dan strategis merupakan salah satu upaya yang penting untuk menghentikan kebiasaan merokok bagi ibu daripada pemberian konseling tentang bahaya merokok. Pengeruh nikotin terhadap janin menimbulkan efek kenaikan tekanan pada otak janin dan peningkatan denyut jantung janin. Merokok selain mempunyai efek membahayakan janin juga mambahayakan ibu berkaitan dengan penyakit-penyakit yang muncul sebagai akibat merokok, misalnya penyakit paru, jantung, hipertensi, arteriosklerosis, kanker paru dsb. Para bidan, dokter spesialis kebidanan harus mendukung upaya untuk menghentikan merokok melalui kegiatan antenatal care, kelas antenatal bagi perokok, mengurangi periklanan tentang rokok, area bebas merokok, dan mengembangkan serta mendukung kebijaksanaan tentang upaya mengurangi merokok di institusi atau tempat kerja masing-masing.
3)      Alkohol dan kafein
Alkohol yang dikonsumsi ibu hamil dapat membahayakan jantung ibu hamil dan merusak janin, termasuk menimbulkan kecacatan dan kelainan pada janin dan menyebabkan kelahiran premature. Tidak hanya pada peminum atau pemakai alkohol rutin, tetapi juga pada pemakai alkohol yang tidak rutin atau insidental.
4)      Kehamilan di luar nikah dan kehamilan tidak diinginkan.
Kehamilan tidak diinginkan biasanya dialami oleh para remaja yang dikarenakan sex pra nikah atau sex bebas. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa kehamilan tidak diinginkan juga dapat terjadi pada ibu dengan status marital atau pasangan suami istri yang sudah menikah yang sedang tidak merencanakan kehamilan, hal ini biasanya dikarenakan kegagalan alat kontrasepsi. Kedua hal tersebut sama-sama member dampak psikologis pada ibu hamil.
Reaksi wanita yang mengalami hamil di luar nikah :
v  Melarikan diri dari tanggung jawab,melakukan abortus,membuang anaknya, menitipkan anak ke orang lain atau panti asuhan.
v  Berusaha melakukan aborsi dan bunuh diri.
v  Melakukan pekerjaan sebagai seorang ibu walau dengan keterpaksaan.
(Kusniati, Yuni,SST,. Dkk.2010.Perawatan Ibu Hamil (asuhan ibu hamil).yogyakarta:Fitramaya.)

B.     Faktor Psikologis
1.      Stresor Internal dan Eksternal
Stressor internal
Stressor internal meliputi factor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh menjadi seseorang dengan kepribadian yang tidak baik, bergantung pada kondisi stress yang dialami oleh ibunya, seperti anak yang menjadi temperamental, autis atau orang yang terlalu rendah diri (minder). Ini tentu saja tidak diharapkan. Oleh karena itu, pemantauan kesehatan psikologis pasien sangat perlu dilakukan.
Stressor eksternal
   Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat bervariasi, misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan (respon negative dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali), dan masih banyak kasus yang lain.
2.         Support Keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi dimana sumber stress terbesar terjadi dalam rangka melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu.
Dalam menjalani prose situ ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
3.   Subrainstormingtan Abuse (substance abuse)
Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat membekas dan sangat memengaruhi kepribadiannya. Ini perlu diperhatikan karena pada klien yang mengalami riwayat ini, tenaga kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan diri sebagai teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat bersandar bagi klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini biasanya tumbuh dengan kepribadian yang tertutup.
4.      Partner Abuse
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah wanita yang telah bersuami. Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi akan membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologis yang muncul gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan terancam yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya. (Fatmala, Nourma Kurnia.2011.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan. http://midwifemala.blogspot.com/2011/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.27 Februari 2013)

C.     Faktor lingkungan, sosbud dan ekonomi
1.      Kebiasaan dan Adat Istiadat
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil. Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana jangan sampai menyinggung “kearifan local” yang sudah berlaku di daerah tersebut.Penyampaian mengenai pengaruh adat dapat melalui berbagai teknik, misalnya melalui media masa, pendekatan tokoh masyarakat dan penyuluhan yang menggunakan media efektif. Namun, tenaga kesehatan juga tidak boleh mengesampingkan adanya kebiasaan yang sebenarnya menguntungkan bagi kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat yang sama sekali tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, tidak ada salahnya jika memberikan respon yang positif dalam rangka menjalin hubungan yang sinergis dengan masyarakat.
2.      Fasilitas Kesehatan
Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menguntungkan kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka kesehatan ibu (AKI).
3.      Ekonomi
Tingkat social ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat social ibu hamil yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir.
Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ibu hamil yang lemah akan mendapatkan banyak kesulitan terutama masalah pemenuhan kebutuhan primer. (Fatmala, Nourma Kurnia.2011.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan. http://midwifemala.blogspot.com/2011/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.27 Februari 2013)

Kesimpulan
Dalam kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, psikologis dan faktor lingkungan, sosial, budaya serta ekonomi
a.       Faktor Fisik
Wanita hamil mengalami beberapa perubahan fisik selama kehamilan pada sistem tubuhnya.  Perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang berhubungan dengan fisik pada ibu hamil, diantaranya:
·         Status kesehatan
·         Status gizi
·         Gaya hidup
b.      Faktor Psikologi
Perubahan- perubahan psikis pada wanita selama kehamilan, diantaranya :
·         Stressor
·         Support keluarga
·         Substance abuse
·         Partner abuse
c.       Faktor Lingkungan
Faktor ini memengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi yang akan memengaruhi keadaan wanita hamil.
















DAFTAR PUSTAKA

Kusniati, Yuni,SST,. Dkk.2010.Perawatan Ibu Hamil (asuhan ibu hamil).yogyakarta:Fitramaya.

Fatmala, Nourma Kurnia.2011.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan. http://midwifemala.blogspot.com/2011/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.27 Februari 2013

Midwifemala.blogspot.com mendapat referensi dari:

Asrinah, dkk.2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu
MIMS Bidan. Edisi pertama. 2010

Yuyu, Yulianti.2012.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan. http://midcare.blogspot.com/2012/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.27 Februari 2013)

Midcare.blogspot.com mendapat referensi dari:
1.  Sulistyawati Ari, S.SiT, Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Salemba   Medika, Jakarta, 2009
2.  Varney Helen, dkk, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2003


Nama Kelompok VII:
Prima Sulistiorini             (127000009)
Sinta Ayu                         (127000038)
Anggarningrum M.P.       (127000053)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar