TUGAS PENYULUHAN TENTANG ASI EKSLUSIF
Mata Kuliah
KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
Dibimbing oleh : Kusindijah Spd, M Kes
Oleh :
Cindy
Ulziana P (127000054)
PROGAM DIPLOMA III KEBIDANANAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA
SURABAYA
2012-2013
Assalamualaikum Wr. Wb Ibu ibu sekalian, dan salam
sejahtera untuk yang beragama lain. Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa karena kita dapat berkumpul disini dengan keadaan sehat tanpa
kurang suatu apa pun. Bagaimana bu kabarnya hari ini?. Baik dipagi ini ada hal
penting yang ingin saya sampaikan, berdasarkan informasi yang saya dapat,
banyak ibu-ibu menyusui di kelurahan Menanggal ini
yang tidak menyusui bayi nya. Sebelumnya ibu- ibu mengerti
apa artinya ASI atau belum?
Pengertian ASI
ASI adalah satu – satunya makanan bayi yang paling
baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang
sedang dalam tahap percepatan tumbuh kembang ( Sanyoto dan Eveline, 2008 ). ASI
eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya
diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu,
air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu,
biskuit, bubur nasi, dan tim. Bayi sehat umumnya tidak memerlukan tambahan
makanan sampai usia 6 bulan. Pada keadaan – keadaan khusus dibenarkan untuk
mulai memberi makanan padat setelah bayi berumur 4 bulan tetapi belum mencapai
6 bulan. Misalnya karena terjadi peningkatan berat badan kurang atau didapatkan
tanda – tanda lain yang menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak
berjalan dengan baik (Roesli, 2005).
Penting kita tahu bahwa memberi ASI pada bayi sangat
lah penting. Banyak keuntungan menyusui itu untuk ibu ibu sekalian dan untuk
bayi ibu.
Manfaat ASI Eksklusif
a. Bagi Bayi
1. ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang
sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan
pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna baik kualitas
maupun kuantitasnya.melalui penatalaksanaan menyusui yang benar, ASI sebagai
makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6
bulan.
2. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Bayi baru lahir secara alamiah
mendapatkan zat kekebalan dari ibunya melalui plasenta, tetapi kadar zat
tersebut akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir, padahal bayi
sampai usia beberapa bulan tubuh bayi belum dapat membentuk sendiri zat
kekebalan secara sempurna. Oleh karena itu, kadar zat kekebalan di dalam tubuh
bayi menjadi rendah. Hal ini akan tertutupi jika bayi menkonsumsi ASI. ASI
mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari bahaya penyakit dan
infeksi, seperti: diare, infeksi telinga, batuk, pilek, dan penyakit alergi
(Roesli, 2000;Depkes 2001). Angka morbiditas dan mortalitas bayi yang diberi
ASI eksklusif jauh lebih kecildibanding bayi yang tidak mendapatkan Asi
eksklusif (Linkages, 2004).
3. ASI meningkatkan kecerdasan bayi
Bulan-bulan pertama kehidupan bayi
sampai dengan usia 2 tahun adalah periode dimana terjadi pertumbuhan otak yang
sangat pesat. Periode ini tidak akan terulang lagi selama masa tumbuh kembang
anak. Oleh karena itu kesempatan ini hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya agar
otak bayi dapat tumbuh optimal dengan kualitas yang optimal. Pertumbuhan otak
adalah faktor utama yang mempenmgaruhi perkembangan kecerdasan. Sementara itu
pertumbuhan otak sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang diberikan kepada bayi
baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Nutrisi utama untuk pertumbuhan
otak antara lain: Taurin, Lactosa, DHA, AA, Asam Omega-3, dan Omega-6. Semua
nutrisi yang dibutuhkan untuk itu, bisa didapatkan dari ASI (Roesli,
2000;Depkes 2001).
4. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
Pada waktu menyusu, bayi berada
sangat dekat dalam dekapan ibunya. Semakin sering bayi berada dalam dekapan
ibunya,maka bayi akan semakin merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan
merasa aman, tentram, dan nyaman terutama karena masih dapat mendengar detak
jantung ibunya yang telah dikenalnya sejak dalam kandungan. Perasaan
terlindungi dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi
bayi dan membentuk ikatan yang erat antara ibu dan bayi (Aritonang, 2000;
Roesli, 2000).
Selain 4 manfaat pokok di atas, ada
beberapa manfaat lain pemberian ASI bagi bayi yaitu Asi mudah dicerna karena
mengandung enzi pencernaan sehingga bayi yang diberi ASI tidak mengalami
obstipasi (sembelit), dan ASI tidak memberatkan fungsi saluran pencernaan dan
ginjal yang belum sempurna (Sulistijani, 2001). ASI juga menunjang perkembangan
motorik sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih cepat bisa jalan, membantu
pembentukan rahang yang bagus, meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian
bicara, mencegah obesitas (kegemukan) pada bayi, dan mencegah anemia akibat kekurangan
zat besi (Roesli, 2000). Selain itu, ASI mengurangi resiko terkena penyakit
diabetes, kanker pada anak, dan diduga mengurangi kemungkinan menderita
penyakit jantung (Depkes, 1997).
b. Manfaat Menyusui Bagi
Ibu
1. Mengurangi pendarahan dan anemia setelah melahirkan serta
mempercepat pemulihan rahim ke bentuk semula
Menyusui bayi segera setelah
melahirkan akan meningkatkan kadar oksitosin di dalam tubuh ibu. Oksitosin
berguna untuk proses konstriksi/penyempitan pembuluh darah di rahim sehingga
pendarahan akan lebih cepat berhentisehingga kemungkinan terjadinya perdarahan
dapat berkurang. Hal ini juga dapat mengurangi terjadinya anemia pada ibu.
Selain itu kadar oksitosin yang meningkat juga sangat membantu mempercepat
rahim kembali mendekati ukuran seperti sebelum hamil (Roesli, 2000; Robinson,
2001).
2. Menjarangkan kehamilan
Menyusui/memberikan ASI pada bayi
merupakan cara kontrasepsi alamiah yang aman, murah, dan cukup berhasil
(Depkes, 2001).
3. Lebih cepat langsing kembali
Menyusui memerlukan energi yang
besar. Tubuh ibu akan mengambil sumber energi dari lemak-lemak yang tertimbun
selama hamil terutama di bagian paha dan lengan atas, sehingga berat badan ibu
yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan semula (Stoppard, 1999).
4. Mengurangi kemungkinan menderita kanker
Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa menyusui akan mengurangi kemungkinan terjadinya kanker payudara dan akan
mengurangi resiko ibu terkena penyakit kanker indung telur (Alkatiri, 1996;
Roesli, 2000).
5. Lebih ekonomis dan murah
ASI adalah jenis makanan bermutu
yang murah dan sederhana yang tidak memerlukan perlengkapan menyusui sehingga
dapat menghemat pengeluaran. Bayi yang diberi ASI eksklusif mempunyai daya
tahan tubuh yang kuat, sehingga bayi akan terhindar dari berbagai macam
penyakit dan infeksi. Hal tersebut akan menghemat pengeluaran untuk berobat ke
dokter atau rumah sakit (Roesli, 2000).
6. Tidak merepotkan dan hemat waktu
ASI sangt mudah diberikan tanpa
harus menyiapkan atau memasak air, juga tanpa harus mencuci botol.ASI mempunyai
suhu yang tepat sehingga dapat langsung diminumkan pada bayi, tanpa perlu
khawatir terlalu panas atau dingin. ASI dapat diberikan kapan saja, dimana saja
dan tidak perlu takut persediaan habis (Depkes, 1994; Alkatiri, 1996; Roesli,
2000).
7. Portabel dan praktis
ASI mudah di bawa kemana-mana
(portabel), siap kapan saja dan dimana saja bila dibutuhkan. Pada saat
berpergian tidak perlu membawa peralatan untuk membuat susu dan tidak perlu
membawa alat listrik untu memasak atau menghangatkan susu serta tidak perlu
takut basi karena ASI di dalam payudara ibu tidak akan pernah basi (Depkes,
1994; Alkatiri, 1996).
8. Memberi kepuasan kepada ibu
Ibu yang berhasil memberikan ASI
eksklusif akan merasa puas, bangga dan bahagia yang mendalam (Roesli, 2000).
Macam macam ASI
Kolostrum.Merupakan cairan yang pertama kali
keluar, berwarna kekuning – kuningan. Banyak mengandung protein, antibody
(kekebalan tubuh),
Air Susu
Masa Peralihan merupakaan Asi peralihan dari kolostrum menjadi ASI matur.
Terjadi pada hari ke 4-10, berisi karbohidrat dan lemak dan volume Asi
meningkat.
Air Susu Matur merupakan cairan yang berwarna putih
kekuningan, mengandung semua nutrisi.terjadi pada hari ke 10- dan seterusnya.
Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI
a. Rangsangan Otot Buah Dada
Produksi ASI memerlukan
rangsangan pada otot buah dada agar kelenjar buah dada bekerja lebih efektif,
otot buah dada yang terdiri dari otot polos dengan adanya rangsangan akan
berkontraksi lebih baik misalnya dengan melakukan massage / mengurut buah dada, menyiram buah dada dengan air hangat dan
dingin secara bergantian.
b. Keteraturan Anak Menghisap
Penghisapan oleh anak mempunyai
pengaruh dalam pengeluaran hormon pituitrin dengan adanya pengeluaran hormon
pituitrin yang lebih banyak, akan mempengaruhi kuatnya kontraksi otot polos
buah dada dan uterus dimana kontraksi pada buah dada berpengaruh pada
pembentukan air susu Ibu sedang kontraksi pada uterus untuk mempercepat
involusi.
c. Keadaan Ibu
Untuk dapat menghasilkan air
susu Ibu yang cukup, keadaan Ibu harus sehat baik jasmani dan rohani. Keadaan
ini berpengaruh pada pembentukan produksi ASI karena untuk pembentukannya bahan
diambil dari Ibu. Bila Ibu tidak dapat mensuplay bahan karena tubuh tidak
sehat, input makanan yang kurang, untuk
membawa bahan yang akan diolah sel acini di buah dada maka bahan tidak sampai
pada sel acini tersebut. Dengan demikian, sel acini tidak memiliki bahan mentah
yang akan diolah menjadi ASI sehingga produksi ASI menurun.
d. Faktor Makanan
Makanan mempunyai pengaruh
besar dalam pembentukan ASI, karena ASI dibuat dari zat makanan yang diambil
dari darah Ibu yang sudah disiapkan sejak terjadinya kehamilan, karena itu Ibu
hamil harus mendapatkan yang cukup kualitas dan kuantitasnya untuk kebnutuhan
sendiri, pertumbuhan janin dan persiapan laktasi.
e. Faktor Istirahat
Istirahat berarti mengadakan
pelemasan pada otot dan syaraf setelah mengalami ketegangan dalam melaksanakan
kegiatan. Dengan istirahat, akan timbul penyegaran kembali demikian juga pada
Ibu menyusui yang membutuhkan istirahat yang lebih banyak di luar maupun di
dalam tubuhnya yaitu untuk memproduksi ASI. Dalam beristirahat sel dan jaringan
akan mendapatkan kesegaran kembali dan dapat bekerja lebih giat, hingga
demikian, prosuksi ASI dapat dipertahankan atau ditingkatkan.
f. Faktor fisiologis
Terbentuknya ASI dipengaruhi
oleh hormon prolactin yang dikeluarkan sel alfa dari lobus anterior kelenjar
hypofise. Hormon ini merangsang sel acini untuk membentuk ASI apabila ada
kelainan misalnya hormone ini tidak terbentuk atau kurang
yang dikeluarkan dengan sendirinya rangsangan pada sel acini juga berkurang
sehingga sel acini pun jumlahnya kurang atau tidak dapat membentuk ASI
g. Faktor Obat
Obat yang mempengaruhi produksi
dan pengeluaran ASI adalah obat yang mengandung hormone. Hormon tersebut dikhawatirkan mempengaruhi hormone prolaktin dan pituitrine yang berpengaruh pada pruduksi
dan pengeluaran ASI. Apabila hormone prolactin terhambat pengeluarannya karena obat yang mengandung hormone tersebut,tentu rangsangan
kepada sel acini untuk membentuk air susu akan berkurang.
Banyak
sekali manfaat yang kita peroleh jika kita memberi
bayi kita ASI ekslusif setiap hari. Sekarang ibu ibu sudah mengerti pentingnya ASI bukan?
Saya berharap
mulai sekarang ibu ibu dapat menyusui bayi ibu ibu sekalian. Bukan kah kita menginginkan yang
terbaik untuk bayi kita, selagi ada kesempatan mengapa tidak?. Sekian dari saya
.Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar