*Dan akhirnya di malam itu, Doni
menelfon ku, dia mengungkapkan semua perasaannya padaku..
“Cindy, semenjak aku mengenalmu, kau sudah berhasil membuatku jatuh cinta. Kau cantik, baik dan juga sangat mengerti aku”. Ungkapnya di telefon.
“Cindy, semenjak aku mengenalmu, kau sudah berhasil membuatku jatuh cinta. Kau cantik, baik dan juga sangat mengerti aku”. Ungkapnya di telefon.
“Kamu jatuh cinta kepada ku?
Mustahil sekal. Bahkan kita tidak pernah bertemu.’’ Jawabku.
“Aku tidak memperdulikan itu. Would
you be mine”. katanya.
Aku terkejut! Aku bingung harus
menjawab apa.
“ Aku tidak mencintai mu. Maaf Jawabku."
“Lama-lama aku pasti bisa
membahagiakan mu. Pasti kamu akan mencintaiku.” Ungkapnya.
Dengan hati yang terpaksa, aku
menerima nya. Aku berfikir ini hanya permainan semata.
Semenjak itu aku dan dia
berpacaran long distance. Aku dan dia belum pernah sekali pun bertemu. Hingga akhirnya dia
mengajakku bertemu. Dia mengajak ku bertemu di rumahnya. Saat itu perasaan
resah gelisah menyelimutiku. Bagaimana tidak, pertama bertemu langsung di ajak
ke rumahnya. Ketakutanku berakhir ketika dia memeluk dan mencium kening ku. Dia
mengungkapkan perasaan nya lagi kepadaku. Sekejap hatiku luluh oleh ucapanya.
Waktu itu, aku berfikir bahwa dia benar-benar serius menjalin cinta dengan ku.
Setelah pertemuan ku dengan nya, aku syok sekali. Setelah bertemu dia tidak pernah menghubungiku
lagi. Aku berfikir aku hanya di permainkan olehnya. Aku mengunggu sms nya,
bahkan aku menelfonya. Tapi yang terjadi nomer nya tidak aktif selama beberapa hari. Ini membuat ku
semakin frustasi. Dia baru menghubungi ku 2 minggu kemudian. Dia meminta maaf
padaku, dia menceritakan bahwa selama ini dia mengurusi kepindahannya ke Blitar.
Saat itu perasaan senang dan bahagia
merasuk di hatiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar