Selasa, 05 Februari 2013

RPP SMKN 1 Blitar


PEMERINTAH  KOTA BLITAR
DINAS PENDIDIKAN DAERAH
UPTD SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BLITAR
Jl. Kenari No. 30 Telp./Fax (0342) 801947 Blitar 66134
NSS: 32.1.05.65.03.001 NIS: 403010






RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Kompetensi Keahlian                      : Teknik Elektronika Industri
Mata Pelajaran                                   : Kompetensi Kejuruan Teknik Elektronika Industri
Kelas / Semester                               : XII / 5
Standar Kompetensi                       : Mengoperasikan power supply elektronika industri
Kompetensi Dasar                           : Menjelaskan konsep dasar penggerak media fluida (hydroulic)
Waktu                                                   : 12 X  45 menit ( 2 Pertemuan)


A.      Indikator
1.       Konsep dasar dasar penggerak media fluida (hydroulic), dijelaskan
2.       Sistem  penggerak media fluida (hydroulic), dijelaskan

B.      Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke 1
Siswa dapat:
1.       Menjelaskan sistem penggerak media fluida (hydroulic)
2.       Menjelaskan prinsip sistim penggerak media fluida (hydroulic )
3.       Menjelaskan  silinder kerja pada penggerak media fluida (hydroulic)
4.       Menjelaskan  fluida kerja penggerak media fluida (hydroulic)
5.       Menjelaskan  pipa saluran minyak pada system  penggerak media fluida (hydroulic)
6.       Menjelaskan  katup-katup  pada system  penggerak media fluida (hydroulic)

Pertemuan ke 2
Siswa dapat:
1.       Menjelaskan filter pada pada system  penggerak media fluida (hydroulic)
2.       Menjelaskan motor  pada system  penggerak media fluida (hydroulic)
3.       Menjelaskan coupling  pada system  penggerak media fluida (hydroulic)
4.       Menjelaskan pompa unit  pada system  penggerak media fluida (hydroulic)
5.       Menggambar lambang pada system  penggerak media fluida (hydroulic)
6.       Menjelaskan  sistem pelumasan pada system  penggerak media fluida (hydroulic)

C.      Materi Pembelajaran
  1. Sistim hidrolik
o   prinsip sistim penggerak media fluida (hydroulic )
o   silinder kerja pada penggerak media fluida (hydroulic)
o   silinder kerja pada penggerak media fluida (hydroulic)
o   fluida kerja penggerak media fluida (hydroulic)
o   pipa saluran minyak pada system  penggerak media fluida (hydroulic)
o   katup-katup  pada system  penggerak media fluida (hydroulic)
o   filter pada pada system  penggerak media fluida (hydroulic)
o   motor  pada system  penggerak media fluida (hydroulic)
o   coupling  pada system  penggerak media fluida (hydroulic)
o   pompa unit  pada system  penggerak media fluida (hydroulic)
o   lambang pada system  penggerak media fluida (hydroulic)
o   sistem pelumasan pada system  penggerak media fluida (hydroulic)

D.      Metode Pembelajaran

a.        Ceramah
b.        Tanya jawab
c.        Diskusi
d.        Demonstrasi

E.       Langkah Kegiatan Pembelajaran


No

Kegiatan
Waktu (menit)
Alat/Bahan
Sumber Belajar

Pertemuan ke 1



1
Pendahuluan
1.       Melakukan presensi siswa
2.       Menyebutkan tujuan pembelajaran
3.       Menampilkan foto – foto penggerak media fluida (hydroulic)
4.       Menampilkan video hidrolik


3
3
5
5

Multi media

2
Pemberian Materi
Guru:
1.       Menjelaskan sistem penggerak media fluida (hydroulic)
2.       Menjelaskan prinsip sistim penggerak media fluida (hydroulic)
3.       Menjelaskan  silinder kerja
4.       Menyebutkan macam silinder kerja
5.       Menjelaskan  sarat-sarat yang harus dimiliki fluida kerja pada penggerak media fluida (hydroulic)
6.       Menjelaskan  sarat-sarat yang harus dimiliki pipa saluran minyak pada system penggerak media fluida (hydroulic)
7.       Menyebutkan pipa-pipa pada  pada system penggerak media fluida (hydroulic)
8.       Menjelaskan  katup-katup  pada system penggerak media fluida (hydroulic)
Siswa:
1.       Menerima penjelasan
2.       Bertanya
3.       Berdiskusi



10

20

30
35
20


35


30

58




Multi media

3
Penutup:
Menyimpulkan materi pembelajarn

30

Multi media


Pertemuan  ke 2



1
Pendahuluan
1.       Melakukan presensi siswa
2.       Menyebutkan tujuan pembelajaran
3.       Menampilkan foto – foto penggerak media fluida (hydroulic)
4.       Menampilkan video penggerak media fluida (hydroulic)

3
3
5
5

Multi media

2
Pemberian Materi
Guru:
1.       Menjelaskan filter pada sistem penggerak media fluida (hydroulic)
2.       Menjelaskan manometer  pada system penggerak media fluida (hydroulic)
3.       Menjelaskan motor  pada sistem penggerak media fluida (hydroulic)
4.       Menjelaskan coupling  pada sistem hidrolik
5.       Menjelaskan pompa unit  pada sistem penggerak media fluida (hydroulic)
6.       Menjelaskan  gambar symbol-simbol pada  sistem penggerak media fluida (hydroulic)
7.       Menjelaskan  Sistem Pelumasan pada sistem penggerak media fluida (hydroulic)
Siswa:
1.       Menerima penjelasan
2.       Bertanya
3.       Berdiskusi


15 

13

18

20
23

20

25


Multi media

3
Penutup:
Menyimpulkan materi pembelajaran

30
Multi media


F.       Penilaian/Evaluasi
Tes tertulis
§  Tes formatif dilaksanakan 2 jam pelajaran pada akhir pertemuan kedua
Nilai =  (skor / 100) X 100

Tingkat penguasaan kompetensi:
    1. Baik sekali , dapat melanjutkan materi berikutnya nilai             90 – 100
    2. Baik, dapat melanjutkan materi berikutnya nilai                            80 –   89
    3. Cukup, dapat melanjutkan materi berikutnya nilai                       70 –   79
    4. Kurang, tidak dapat melanjutkan materi berikutnya nilaii             < = 69\



G.      Daftar Lampiran:

  • Soal tes & Kunci Jawaban / kriteria penilaian (skor)








Menegtahui,
Kepala Sekolah




Drs. Imam Machfud, M.Pd
NIP. 196210251987031013

Blitar,  16 Juli 2011
Guru Mata Pelajaran,




Broto Darmodjo, ST
NIP. 196909101992031009




























PEMERINTAH  KOTA BLITAR
DINAS PENDIDIKAN DAERAH
UPTD SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BLITAR
Jl. Kenari No. 30 Telp./Fax (0342) 801947 Blitar 66134
NSS: 32.1.05.65.03.001 NIS: 403010




SOAL FORMATIF

Kompetensi Keahlian                      : Teknik Elektronika Industri
Mata Pelajaran                                   : Kompetensi Kejuruan Teknik Elektronika Industri
Kelas / Semester                               : XII / 5
Standar Kompetensi                       : Mengoperasikan power supply elektronika industri
Kompetensi Dasar                           : Menjelaskan konsep dasar penggerak media fluida (hydroulic)
Waktu                                                   : 2 X  45 menit


NO
SOAL
SKOR
1
Jelaskan pengertian tentang sistem hidrolik !
10
2
Jelaskan prinsip dasar sistim hidrolik !
5
3
Jelaskan fungsi dari silinder kerja pada system hidrolik
5
4
Jelaskan prinsip kerja  dari silinder single acting  pada sistim hidrolik !
5
5
Jelaskan prinsip kerja  dari silinder double  acting  pada sistim hidrolik !
10
6
Jelaskan fungsi dari fluida dalam sistem hidrolik !
5
7
Sebutkan sarat-sarat yang harus dimiliki pipa saluran minyak !
5
8
Jelaskan apa yang dimaksud dari pipa saluran fluida hidrolik rigid !
5
9
Jelaskan apa yang dimaksud dari pipa saluran fluida hidrolik semi rigid !
10
10
 Jelaskan apa yang dimaksud dari pipa saluran fluida hidrolik Pipa  Flexible.
10
11
Sebutkan jenis katup yang dipakai pada sistim hidrolik !
5
12
Jelaskan fungsi pompa pada sistim hidrolik !
5
13
Jelaskan fungsi dari filter pada sistim hidrolik
5
14
Jelaskan fungsi dari motor pada sistim hidrolik
5
15
Jelaskan fungsi dari sistim pelumasan  pada sistim hidrolik
10







PEMERINTAH  KOTA BLITAR
DINAS PENDIDIKAN DAERAH
UPTD SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BLITAR
Jl. Kenari No. 30 Telp./Fax (0342) 801947 Blitar 66134
NSS: 32.1.05.65.03.001 NIS: 403010

KUNCI JAWAB FORMATIF

Kompetensi Keahlian                      : Teknik Elektronika Industri
Mata Pelajaran                                   : Kompetensi Kejuruan Teknik Elektronika Industri
Kelas / Semester                               : XII / 5
Standar Kompetensi                       : Mengoperasikan power supply elektronika industri
Kompetensi Dasar                           : Menjelaskan konsep dasar penggerak media fluida (hydroulic)
Waktu                                                   : 2 X  45 menit


NO
JAWAB
SKOR
1
Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana fluida penghantar ini dinaikan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup-katup. Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur
10
2
Prinsip dasar sistem hidrolik berasal dari hukum pascal, dimana tekanan dalam
fluida statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
§ Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang.
§ Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah.
§ Tekanan yang diberikan kesebagian fluida dalam tempat tertutup, merambat
§            secara seragam ke bagian lain fluida.
5
3
Silinder kerja merupakan komponen utama yang berfungsi untuk merubah dan meneruskan daya tekanan fluida, dimana fluida akan mendesak piston untuk melakukan gerak maju dan mundur. Ada dua type silinder kerja yang digunakan dalam sistem hidrolik
5
4
Silinder kerja jenis ini hanya memiliki satu ruang fluida kerja didalamnya, yaitu ruang silinder di atas atau di bawah piston. Kondisi yang demikian mengakibatkan silinder kerja hanya bisa melakukan satu gerakan. Sedangkan untuk kembali ke posisi semula, ujung batang piston harus didesak oleh tenaga mekanis.
5
5
Silinder kerja double acting adalah silinder kerja yang memeiliki dua buah ruang fluida didalam ruang silinder, yaitu ruang silinder diatas dan dibawah piston. Hanya saja, ruang fluida diatas piston lebih kecil dibading ruang fluida dibawah piston, karena sebagian ruangnya tersita oleh batang piston. Konstruksi tersebut, silinder kerja memungkinkan untuk dapat melakukan gerakan bolakbalik
10
6
Dalam sistem hidrolik fluida merupakan komponen utama yang berfungsi
sebagai media penghantar energi, sebagai pelumas, media penghilang kalor yang timbul akibat tekanan yang ditingkatkan, meredam getaran dan suara
5
7
§ Mampu menahan tekanan yang tinggi dari fluida.
§ Koefisien gesek dari dinding bagian dalam pipa harus sekecil mungkin.
§ Dapat menyalurkan panas dengan baik.
§ Tahan terhadap perubahan tekanandan suhu.
§ Tahan terhadap perubahan cuaca
§ Berumur relatif panjang.
§ Tahan terhadap korosi.
5
8
Saluran fluida tetap merupakan saluran yang tidak bisa diganti dengan saluran yang lain. Biasanya saluran ini digunakan pada bagian yang mempunyai tekanan fluida tinggi dan memerlukan kekuatan yang besar. Saluran ini dibuat tetap dan tidak bisa dibongkar ataupun dipasang
5
9
Pipa yang terbuat dari aluminium baja dan tembaga biasanya banyak yang
digunakan untuk saluran fluida hidrolik. Saluran semi rigid digunakan pada
bagian sistem yang tidak bergerak dalam jarak saluran sedang. Saluran inidapat dibongkar dan dipasang kembali tetapi memerlukan ketelitian khusus dalam menangani kerapatan sambungan untuk mencegah kebocoran pada tiap sambungan.
10
10
Saluran flexible banyak digunakan untuk menghubungkan bagian sistem hidrolik yang dapat bergerak secara bebas, untuk menghubungkan bagian sistem yang sulit digunakan penghubung dengan cabang dan bentuk yang bervariasi Saluran ini dapat dibongkar dan  dipasang dengan mudah dalam suatu sistem hidrolik
10

11
§ Katup pengatur tekanan.
§ Katup pengatur tekanan.
§ Katup Pengatur Arah Aliran
5
12
Permulaan pengendalian dan pengaturan sistem hidrolik terdiri satu unsur pembangkit tekanan. Jadi, dalam hal ini fungsi dari unsur tersebut dipenuhi oleh pompa hidrolik. Pompa menerima tenaga mekanis dari luar berupa putaran yang dihasilkan oleh motor penggerak
5
13
Filter berfungsi menyaring kotoran–kotoran dari minyak hidrolik dan diklasifikasikan menjadi filter saluran yang dipakai saluran bertekanan. Filter ditempatkan dalam tangki pada saluran masuk pada pompa. Dengan adanya filter diharapkan efisiensi peralatan hidrolik dapat ditinggikan dan umur pemakaian lebih lama.
5
14
Motor berfungsi sebagai penggerak utama dari semua komponen hidrolik dalam rangkaian ini. Kerja dari motor itu sendiri dengan bantuan arus AC yang diubah menjadi gerak putar pada motor
5
15
Pelumasan sangat penting dalam permesinan, karana telah diketahui dari
beberapa kerusakan yang terjadi pada bidang-bidang luncur atau bidang luncur  lingkaran bantalan yang disebabkan karana bidang-bidang tersebut tidak cukup pelumasan. Pada bidang-bidang yang selalu bergesekan, cepat atau lambat akan terjadi panas dan apabila panas yang timbul tidak dikurangi selama pemakaian, maka lama-kelamaan bidang tersebut akan memuai. Kalau sudah terjadi pemuaian seperti ini akan mengalami kesulitan dalam bergerak (meluncur/berputar), tetapi yang sudah memuai tadi tetap bergerak walaupun gerakan tersebut agak sulit dan berat. Kalau hal ini berjalan berlarut-larut akan timbul keausan yang cepat atau kerusakan yang parah dan kerusakan ini bisa menyebabkan komponen mesin rusak, apabila komponen itu rusak maka perlu diganti, untuk mengurangi kerusakan atau keausan perlu pelumasan yang baik.
10





LAMPIRAN
URAIAN MATERI
Pengertian Sistem Hidrolik
Dalam sistem hidrolik fluida cair berfunsi sebagai penerus gaya. Minyak mineral adalah jenis  fluida yang sering dipakai. Pada perinsipnya bidang hidromekanik (mekanika fluida) dibagi mejadi dua bagian seperti berikut :
Hidrostatik :      yaitu mekanika fluida yang diam, disebut juga teori persamaan kondisi-kondisi dalam fluida. Yang termasuk dalam hidrostatik murni adalah pemindahan gaya dalam fluida. Seperti kita ketahui , contohnya adalah pesawat tenaga hidrolik.
Hidrodinamik : yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran (fluida yang mengalir). Yang termasuk dalam hidrodinamik murni adalah perubahan dari energi aliran dalam turbin pada jaringan tenaga hidroelektrik.
Jadi perbedaan yang menonjol dari dua sistem di atas adalah dilihat dari fluida cair itu sendiri. Apakah fluida cair itu bergerak karena dibangkitkan oleh suatu pesawat utama (pompa hidrolik) atau karena beda potensial permukaan fluida cair yang mengandung energi (pembangkit tenaga hidro). Perinsip dasar dari sistem hidrolik adalah karena sifatnya yang sangat sederhana. zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap, zat cair hanya dapat membuat bentuk menyesuaikan dengan yang ditempatinya. Zat cair pada praktekya mempunyai sifat yang tidak dapat dikompresi, beda dengan fluida gas yang sangat mudah sekali dikompresi. Karena zat cair yang digunakan harus
bertekanan tertentu, diteruskan kesegala arah secara merata, memberikan arah gerakan yang sangat halus. Hal ini sangat didukung oleh sifatnya yang selalu menyesuaikan bentuk yang  ditempatinya dan tidak dapat dikompresi.















Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana fluida penghantar ini dinaikkan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan
yang kemudian diteruskan kesilinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katupkatup. Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur maupun naik dan turun sesuai dengan pemasangan silinder yaitu arah horizontal maupun vertikal .
Keuntungan dan Kerugian Sistem Hidrolik
Keuntungan-keuntungan sistem hidrolik antara lain:
  • Bila dibandingkan dengan metode tenaga mekanik mempunyai kelemahan pada penempatan posisi tenaga transmisinya. Lain halnya dengan tenaga hidrolik saluran-saluran tenaga hidrolik dapat ditempatkan pada setiap tempat. Tanpa menghiraukan posisi poros terhadap transmisi tenaganya seperti pada sistem tenaga mekanik. Tenaga hidrolik lebih fleksibel dalam  segi penempatan transmisi tenaganya.
  • Dalam sistem hidrolik, gaya yang sangat kecil dapat digunakan untuk menggerakkan atau mengangkat beban yang sangat berat dengan cara mengubah sistem perbandingan luas penampang silinder. Hal ini tidak lain adalah karena kemampuan komponen-komponen hidrolik pada kecepatan dan tekanan yang sangat tinggi. Sehingga pada alat yang kecil dan ringan dapat memberikan tenaga yang sangat besar. Bila dibandingkan dengan motor listrik yang mempunyai kemampuan tenaga kuda yang sama. Dengan anggapan bahwa ukuran-ukuran poros dan roda gigi transmisi yang diperlukan untuk memperoleh gaya yang dapat dicapai oleh sebuah perangkat pres hidrolik kecil. Akan terbukti bahwa sistem hidrolik dapat memberikan kekuatan tenaga kuda yang lebih besar pada ukuran sama, sekalipun itu untuk sistem-sistem yang lain.
  • Sistem hidrolik menggunakan minyak mineral sebagai media pemindah gayanya. Pada sistem ini bagian-bagian yang bergesekan terselimuti oleh lapisan minyak (oli). Sehingga pada bagian-bagian tersebut dengan sendirinya akan terlumasi. Sistem inilah yang akan mengurangi angka gesekan, dan jika dibandingkan dengan sistem mekanik bagian-bagian ini bergerak (bergesekan) lebih sedikit. Hal ini terlihat dengan tidak adanya roda-roda gigi, rantai, sabuk (belt), dan kontak-kontak listrik.
  • Beban dengan mudah dikontrol memakai katup pengatur tekanan (relief valve). Karena apabila ada beban lebih tidak dengan segera diatasi akan merusak komponen-komponen itu sendiri. Sewaktu beban melebihi dari kemampuan penyetelan katupnya, pemompaan langsung dihantarkan kereservoir (tangki) dengan batas-batas tertentu terhadap torsi atau gayanya. Katup pengatur tekanan juga memberikan penyetelan suatu mesin untuk mengatur jumlah torsi atau gaya tertentu, seperti dalam operasi pencekaman atau pengekleman.
  • Hanyalah sedikit kiranya penggerak-penggerak uatama yang dapat dibalik seketika. Biasanya pada sistem yang lain apabila ingin membalik arah gerakannya harus menghentikan sistem secara penuh, baru dilaksanakan pembalikan arah gerakannya.
  • Pada motor listrik dalam keadaan jalan (berputar) tiba-tiba dipaksa untuk berhenti karena bebannya melebihi maka saat itu juga sekering pengaman akan putus, sehingga sistem gerakan akan berhenti. Kemudian untuk menhidupkan kembali membutuhakan waktu yang cukup lama disamping itu juga harus menguragi beban hantarnya. Lain halnya dengan system hidrolik, begitiu pompa tidak mampu mengangkat, maka beban berhenti dan dapat dikunci pada posisi mana saja. Pada saat beban dikurangi dapat dijalankan saat itu juga tanpa harus persiapan lagi.
  • Tenaga dapat disimpan dalam aktuator, dan apabila perlu sewaktu-waktu dapat digunakan tanpa  harus merubah posisi komonen-komponen yang lain.

Kelemahan dari sistem hidrolik antara lain:
Sistem hidrolik membutuhakan suatu lingkungan yang betul-betul bersih. Komponen-kompnennya sanagat peka terhadap kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh debu, korosi, dan kotoran-kotoran lain, serta panans yang mempengaruhi sifat-sifat minyak hidrolik. Karena kotoran akan ikut minyak hidrolik yang kemudian akan bergesekan dengan bidang-bidang gesek komponen hidrolik, sehingga kebocoran-kebocoran akan timbul sehingga akan menurunkan efisisensi dari mesin tersebut. Berbagai hal yang dapat mengakibatkan penurunkan efisisensi tersebut, maka sistem hidrolik membutuhakan perawatan yang intensif. Hal ini akan sangat menonjol sekali bila dibandingkan dengan sistem trasmisi mekanik, atau sistem-sistem lain
Dasar-dasar Sistem Hidrolik
Perinsip dasar dari sistem hidrolik berasal dari hukum Pascal, pada dasarnya menyatakan dalam suatu bejana tertutup yang ujungnya terdapat beberapa lubang yang sama maka akan dipancarkan kesegala arah dengan tekanan dan jumlah aliran yang sama. Dimana tekanan dalam fluida statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
  1. Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang.
  2. Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah.
  3. Tekanan yang diberika kesebagian fluida dalam tempat tertutup, merambat secara seragam kebagian lain fluida.
Gambar di bawah memperlihatkan dua buah silinder berisi cairan yang dihubungkan dan mempunyai diameter yang berbeda. Apabila beban F diletakkan disilinder kecil, tekanan P yang dihasilkan akan diteruskan kesilinder besar ( P = F/A, beban dibagi luas panampang silinder ) menurut hukum ini, pertambahan tekanan dengan luas rasio penampag silinder kecil dan silinder
besar, atau F = P.A



























Dimana :
F1 = Gaya masuk
F2 = Gaya keluar
r1 = jari-jari piston kecil
r2 = jari-jari piston besar
Persamaan diatas dapat diketahui besarnya F2 dipengruhi oleh besar kecilnya luas penampang dari piston A2 dan A1. Dalam sistem hidrolik, hal ini dimanfaatkan untuk merubah gaya tekan fluida yang dihasilkan oleh pompa hidrolik untuk menggeserkan silinder kerja maju dan mundur maupun naik/turun sesuai letak dari silinder. Daya yang dihasilkan silinder kerja hidrolik, lebih besar dari daya yang dikeluarkan oleh pompa. Besar kecilnya daya yang dihasilkan oleh silinder hidrolik dipengaruhi besar kecilnya luas penampang silinder kerja hidrolik.

Komponen-komponen Penyusun Sistem Hidrolik
1.    Motor berfungsi sebagai pengubah dari tenaga listrik menjadi tenaga mekanis. Dalam sistem hidrolik motor berfungsi sebagai penggerak utama dari semua komponen hidrolik dalam rangkaian ini. Kerja dari motor itu dengan cara memutar poros pompa yang dihubungkan dengan poros input motor. Motor yang digunakan adalah motor AC satu phasa ¼ PK.
2.    Kopling Fungsi utama dari kopling adalah sebagai penghubung putaran yang dihasilkan motor penggerak untuk diteruskan ke pompa. Akibat dari putaran ini menjadikan pompa bekerja (berputar).
3.    Pompa hidrolik ini digerakkan secara mekanis oleh motor listrik. Permulaan dari pengendalian dan pengaturan sistem hidrolik selalau terdiri atas suatu unsur pembangkit tekanan, jadi fungsi dari unsur tersebut dipenuhi oleh pompa hidrolik. Pompa hidrolik berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik dengan cara menekan fluida hidrolik kedalam sistem. Dalam sistem hidrolik, pompa merupakan suatu alat untuk menimbulkan atau  membangkitkan aliran fluida (untuk memindahkan sejumlah volume fluida) dan untuk memberikan daya sebagaimana diperlukan. Apabila pompa digerakkan motor (penggerak uatama), pada dasarnya pompa melakukan dua fungsi utama:
Ø  Pompa menciptakan kevakuman sebagian pada sluran masuk pompa. Vakum ini memungkinkan tekanan atmospher untuk mendorong fluida dari tangki (reservoir) kedalam pompa. 
Ø   Gerakan meknik pompa menghisap fluida kedalam rongga pemompaan, dan membawanya melalui pompa, kemudian mendorong dan menekannya kedalam sistem hidrolik.
1.    Pompa Vane
Ada beberapa tipe pompa vane yang dapat digunakan, antara lain :
a.    Pompa  single Stage Ada beberapa jenis pompa single stage menurut tekanan dan diplacement (perpindahan) dan mereka banyak digunakan diantara tipe-tipe lain sebagai sumber tenaga hidrolik.














b.    Pompa Ganda ( Pomap Double ) Pompa ini terdiri dari dua unit bagian operasi pompa pada as yang sama, dapat dijalankan dengan sendiri-sendiri dan dibagi menjadi dua tipe tekanan rendah dan tekanan tinggi.








2.    Pompa Roda Gigi ( Geare Pump )
Ø  Pompa Roda Gigi external ( External Gear Pump )  Pompa ini mempunyai konstruksi yang sederhana, dan pengperasiannya juga mudah. Karena kelebihan-kelebihan itu serta daya tahan yang tinggi terhadap debu, poma ini dipakai dibanyak peralatan kontruksi dan mesin-mesin perkakas.










Ø  Pompa Rosa Gigi internal (Internal Gear Pump) Menpunyai keunggulan pulsasi kecil dan tidak mengeluarkan suara yang berisik. Internal gear pump dipakai dimesin injection moulding dan mesin perkakas. Ukurannya kecil dibandingkan external gear pump, dan ini memungkinkan dipakai dikendaraan bermotor dan peralatan lain yang hanya mempunyai ruangan sempit untuk pemasangan
















3.    Pompa Piston Aksial
a.    Tipe Sumbu Bengkok (Bent Axl Type) Dalam tipe ini, piston dan silinder blok tidak sejajar dengan as penggerak tapi dihubungkan dengan suatu sudut. Dengan mengubah sudut ini, keluarnya minyak dapat diatur. Bengkokan sumbu juga dapat dibuat menjadi berlawanan arahnya sehingga arah hisap dan keluar menjadi terbalik.









b.    Tipe Plat Pengatur ( Swash Plate Type )  Dalam tipe ini letak piston dan silinder blok sejajar dengan as, danpelat pengtur yang bisa miring memegang leher piston untuk mengubah stroke atas dan bawah atau kanan dan kiri didalam rotasi silinder blok. Pengeluaran minyak dapat disetel dengan bebas dengan mengubah sudut, dan saluran hisap dan keluar dapat dibalik dengan memiringkan plat pengtur kearah berlawanan.










4.    Katup ( Valve Dalam sistem hidrolik, katup berfungsi sebagai pengatur tekanan dan aliran fluida yang sampai kesilimder kerja. Menurut pemakainnya, katup hidrolik dibagi menjadi tiga macam, antara lain :
a.    Katup Pengatur Tekanan ( Relief Valve )
b.    Katup Pengatur Arah Aliran ( Direction Control Valve )
c.    Katup Pengtur Jumalah Aliran ( Flow Control Valve )

·         Katup Pengatur Tekanan ( Reliie Valve )  Katup pengatur tekanan digunakan untuk melindungi pompa-pompa dan katup-katup pengontrol dari kelebihan tekanan dan untuk mempertahankan tekanan tetap dalam sirkuit hidrolik minyak. Cara kerja katup ini adalah berdasarkan kesetimbangan antara gaya pegas dengan gaya tekan fluida. Dalam kerjanya katup ini akan membuka apabila tekanan fluida dalam suatu ruang lebih besar dari tekanan katupnya, dan katup akan menutup kembali setelah tekanan fluida turun sampai lebih kecil dari tekanan pegas katup.




·         Katup Pengatur Arah Aliran ( Flow Kontrol Valve )  Katup pengontrol arah adalah sebuah saklar yang diracang untukmenghidupkan, mengontrol arah, mempercepat dan memperlambat suatu gerakan dari silinder kerja hidrolik. Fungsi dari katup ini adalah untuk mengarahkan dan menyuplai fuida tersebut ke tangki reservoir








·         Katup Pengatur Jumlah Aliran ( Flow Control Valve ) Katup pengontrol jumlah aliran adalah sebuah katup yang berfungsi untuk mengatur kapasitas aliran fluida dari pompa kesilinder, jumlah untuk mengatur kecepatan aliran fluida dan kecepatan gerak piston dari silinder. Dari fungsi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kecepatan gerak piston silinder ini tergantung dari berapa fluida yang masuk kedalam ruang silinder di bawah piston tiap satuan waktunya. Ini hanya mampu dilakukan dengan mengatur jumlah aliran fluidanya.









5.    Silinder Kerja Hidrolik merupakan komponen utama yang berfungsi untuk merubah dan meneruskan daya dari tekanan fluida, dimana fluida akan mendesak piston yang merupakan satu-satunya komponen yang ikut bergerak untuk melakukan gerak translasi yang kemudian gerak ini diteruskan kebagian mesin melalui batang piston. Menurut  ontruksi, silinder kerja hidrolik dibagi menjadi dua macam tipe dalam sistem hidrolik, antara lain :
1.    Silinder kerja penggerak tunggal (Single Acting)  Silinder kerja jenis ini hanya memiliki satu buah ruang fluida kerja didalamnya, yaitu ruang silinder diatas atau dibawah piston. Kondisi ini mengakibatkan silinder kerja hanya bisa melakukan satu buah gerakan, yaitu gerakan tekan. Sedangkan untuk kembali keposisi semula, ujung batang piston didesak oleh gravitasi atau tenaga dari luar.
2.    Silinder kerja penggerak ganda (Double Acting) Silinder kerja ini merupakan silinder kerja yang memiliki dua buah ruang fluida didalam silinder yaitu ruang silinder diatas piston dan dibawah piston, hanya saja ruang diatas piston ini lebih kecil bila  dibandingkan dengan yang dibawah piston karena sebagian ruangnya tersita oleh batang piston. Dengan konstruksi tersebut silinder kerja memungkinkan untuk dapat melakukan gerakan bolak-balik atau maju-mundur.






















6.    Manometer (Presure GaugeBiasanya pengatur tekanan dipasang dan dilengkapi dengan sebuah alat yang dapat menunjukkan sebuah tekanan fluida yang keluar. Perinsip kerja alat ini ditemukan oleh Bourdon. Oli masuk kepengatur tekanan lewat lubang saluran P. Tekanan didalam pipa yang melengkung Bourdon (2) menyebabkan pipa memanjang. Tekanan lebih besar akan mengakibatkan belokan radius lebih besar pula. Gerakan perpanjangan pipa tersebut kemudian diubah kesuatu jarum penunjuk (6) lewat tuas penghubung (3), tembereng roda gigi (4), dan roda gigi pinion (5). Tekanan pada saluran masuk dapat dibaca pada garis lengkung skala penunjuk (7). Jadi, perinsip pembacaan pengukuran tekanan manometer ini adalah bekerja berdaarkan atas dasar perinsip analog.










7.    Saringan Oli (Oil Filter) Filter berfungsi menyaring kotoran-kotoran dari minyak hidrolik dan diklasifikasikan menjadi filter saluran yang dipakai saluran bertekanan. Filter ditempatkan didalam tangki pada saluran masuk yang akan menuju ke pompa. Dengan adanya filter,  diharapkan efisiensi peralatan hidrolik dapat ditinggikan dan umur pemakaian lebih lama.





8.    Fluida Hidrolik  Fluida hidrolik adalah salah satu unsur yang penting dalam peralatan hidrolik. Fluida hidrolik merupakan suatu bahan yang mengantarkan energi dalam peralatan hidrolik dan melumasi setiap peralatan serta sebagai media penghilang kalor yang timbul akibat tekanan yang ditingkatkan dan meredam getaran dan suara. Fluida hidrolik harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a.    Mempunyai viskositas temperatur cukup yang tidak berubah dengan perubahan tempertur.
b.    Mempertahankan fluida pada temperatur rendah dan tidak berubah buruk dengan mudah jika  dipakai dibawah temperatur.
c.    Mempunyai stabilitas oksidasi yang baik.
d.    Mempunyai kemampuan anti karat
e.    Tidak merusak (karena reaksi kimia) karat dan cat.
f.     Tidak kompresible (mampu merapat)
g.    Mempunyai tendensi anti foatming (tidak menjadi busa) yang baik.
h.    Mempunyai kekentalan terhadap api.

9.    Pipa Sluran Minyak Pipa merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah system hidrolik yang berfungsi untuk meneruskan fluida kerja yang bertekanan dari pompa pembangkit ke silinder kerja. Mengingat kapasitas yang mampu dibangkitkan oleh silinder kerja, maka agar maksimal dalam penerusan fluida kerja bertekanan, pipa-pipa harus  memenuhi persaratan sebagai berikut :
a.    Mampu menahan tekanan yang tinggi dari fluida.
b.    Koifisien gesek dari dinding bagian dalam harus sekecil mungkin.
c.    Dapat menyalurkan panas dengan baik.
d.    Tahan terhadap perubahan suhu dan tekanan.
e.    Tahan twerhadap perubahan cuaca.
f.     Berumur relatif panjang.
g.    Tahan terhadap korosi.

10.  Unit Pompa Hidrolik (Power Pack Unit pompa adalah kombinasi dari tangki minyak, pompa, motor dan relief valve. Disamping itu hand kontrol valve dan peralatan perlengkapan dipakai sesuai keperluan:  Syarat-syarat pembuatan unit pompa hidrolik (Power Pack) antara lain sebagai berikut:
a.    Tangki minayk harus dirancang untuk mencegah masuknya debu dan kotoran-kotoran lain dari luar.
b.    Tangki minyak harus dapat dilepaskan dari unit utama untuk keperluan maintenance dan memastikan akurasinaya. Untuk membebaska uadara.
c.    Kapasitas dan ukuran tangki minyak harus cukup besar untuk mempertahankan tingkat yang cukup dalam langkah apapun.
d.    Bufflu plate (plate pemisah) harus dipasang antara pipa kembali dan pipa hisap untuk memisahkan kotoran.
e.    Pipa pengembali dan pipa hisap pompa harus dibawah level minyak

11.  Istilah dan Lambang dalam Sistem Hidrolik  Dalam pembuatannya, rangkaian sistem hidrolik diperlukan banyak komponen penyusunnya dan apabila dilakukan langsung dalam lapangan akan memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, pada sistem hidrolik terdapat lambang-lambang atau tanda penghubung sistem hidrolik yang dikumpulkan dalam lembar norma DIN 24300 (1966). Tujuan lambang atau simbol yang diberikan pada sistem hidrolik adalah:
a.    Memberikan suatu sebutan yang seragam bagi semua unsur hidrolik.
b.    Menghindari kesalahan dalam membaca skema sistem hidrolik.
c.    Memberikan pemahaman dengan cepat laju fungsi dari skema system hidrolik.
d.    Menyesuaikan literatur yang ada dari dalam negeri maupun luar negeri
















































































































2 komentar: