Pemanfaatan biji wijen (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.)
sebagai bahan makanan olahan yaitu roti gulung wijen
Oleh:
Bestari
Triwinda N ( 05 )
Cindy
Ulziana P ( 06 )
Elfi Rosidah ( 07 )
Elfi Rosidah ( 07 )
Ima
Agustina ( 15 )
Reni
Desanti ( 26 )
Ryan
Ananda S ( 28 )
Wildan
Setyo B ( 31 )
Kelas : XII IPA 3
SMA NEGERI
01 SUTOJAYAN
Jl. Diponegoro 103 Tlpn. (0342)
441352 Sutojayan,
Blitar
Kode Pos 66172
KATA PENGANTAR
Dengan selesainya penyusunan
makalah holtikultura ini sepatutnya penyusun mengucapkan puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa,karena atas limpahan rahmat-Nya makalah ini dapat selesai
seperti yang diharapkan.
Penyusunan makalah
holtikultura ini bertujuan untuk memenuhi pembuatan hasil laporan penanaman
wijen beserta pemanfaatannya.Selain itu makalah ini juga meambah pengetahuan
kita tentang pemanfaatan lain dari biji wijen yaitu sebagai bahan makanan
olahan baru.Laporan pembudidayaan wijen ini mencangkup dari awal penanaman
hingga tahap akhir dilengkapi dengan
salah satu contoh pemanfaatannya yaitu sebagai bahan makanan olahan.Tentunya
dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari pihak – pihak terkait yang
membantu berjalannya kegiatan pembudidayaan ini.Terimakasih kami ucapkan kepada
Bpk. Mohammad Kholiqudin S.pd, yang telah membimbing kami dari yang kami belum
mengetahui cara pembudidayaan biji wijen sampai kami berhasil hingga memperoleh
hasil yang diharapkan.Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada orang tua
kami yang juga telah senantiasa membantu kami melaksanakan tugas dari
sekolah.Dan terimakasih juga kepada pihak terkait lainnya yang telah memberikan
dukungan dan semangat pada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca sebagai suatu pengetahuan baru,khususnya untuk
pelaksanaan kegiatan holtikultura di sekolah.Tiada gading yang tak retak,tiada
salah yang terpungkiri,mkada dari itu apabila ada kekurangan dalam penulisan
makalah ini kami mohon maaf.Sekiranya kritik dan saran anda sangatlah kami
harapkan untuk sempurnannya makalah ini.
Sutojayan, 5 Desember 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................. .....................3
ABSTRAK...................................................................................................... .....................4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah..................................................................
1.2Rumusan
Masalah.......................................
1.3Hipotesis
1.4Tujuan
.............................................................................................
1.5
Manfaat…………………………………………………………………….
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Sistem pertanian organik................................................................. 7
2.2 Morfologi wijen.............................................................................. 7
2.3 Klasifikasi wijen…………………………………………………………...7
2.4 Kandungan gizi wijen……………………………………………………...8
2.5 Manfaat wijen……………………………………………………………...8
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian............................................................................... 9
3.2 Cara Pengumpulan Data................................................................ 9
3.3 Langkah – langkah penelitian........................................................ 9
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
4.1Tabel tinggi tumbuhan .......................................................................10
4.2
Tabel lebar daun.....................................................................................11
4.3
Tabel
Buah.............................................................................................12
BAB V PENUTUP
5.1
Simpulan.................................................................................................13
5.2
Saran.......................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seperti
yang kita tahu bahwa salah satu biji yang kaya manfaat yang dapat tumbuh subur
di Indonesia adalah biji wijen (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.). Hampir di
seluruh pelosok negeri ini kita belum dapat menemukan bji wijen (Sesamum
indicum L. syn. Sesamum
orientalis L.) ini. Karena selain bibitnya yang sulit didapat, cara
penanaman buah ini tergolong agak sulit. Itulah beberapa kelemahan dari biji
wijen (Sesamum indicum L. syn. Sesamum
orientalis L.) yang menjadi alasan dari sebagian orang enggan untuk
membudidayakan biji wijen ini.Karena salah dalam teknik penanaman dapat membuat
hasil dari biji wijen menjadi tidak seperti yang diharapkan.
Tidak
Sering kita jumpai di setiap daerah entah kota atau desa, terdapat perkebunan
wijen (Sesamum indicum L. syn. Sesamum
orientalis L.). Hal inilah yang menjadi pemicu utama mahalnya harga
biji wijen di pasaran.Namun belum banyak orang yang mengetahui khasiat lain
dari manfaat biji wijen ini selain digunakan sebagai pelapis bahan makanan
olahan khas jawa yaitu onde-onde.Meskipun ada tapi sebagaian besar orang hanya
sebatas mengetahui yaitu sebagai bahan penghias makanan olahan.
Jika
hal ini terus-menerus dibiarkan dikhawatirkan produksi biji wijen semakin
menurun dan mungkin berangsur-angsur akn banyak orang yang enggan untuk
menggunakan dan membudidayakan biji wijen ini,padahal terdapat ada banyak
sekali manfaat yang bisa kita peroleh dari mengkonsumsi biji wijen.Selain
mengandung minyak yang baik untuk kesehatan ternyata biji wijen ini juga
mengandung suatu zat antioksidan yang dapat mengobati beberapa macam penyakit
jika dikonsumsi secara rutin.Maka dari itu kita harus dapat membudidayakan biji
wijen agar tidak kehilangan kemanfaatannya.
Oleh
karna itu kami berkreasi untuk membuat
alternative lain yang diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk
memanfaatkan biji wijen agar dapat dimanfaatkan lebih banyak lagi,yaitu dengan
membuat roti gulung dengan bahan dasar pembuatannya mengguanakan biji
wijen (Sesamum indicum L.
syn. Sesamum orientalis L.).
1
1.2
Rumusan Masalah
Apakah
biji wijen (Sesamum indicum L.
syn. Sesamum orientalis L.),
dapat dijadikan sebagai bahan makanan olahan seperti roti gulung?
1.3
Hipotesis
Biji
wijen (Sesamum indicum L.
syn. Sesamum orientalis L.)
tomat dapat dijadikan sebagai bahan makanan olahan seperti roti gulung.
1.4 Tujuan
Ingin mengetahui
apakah biji wijen (Sesamum indicum L.
syn. Sesamum orientalis L) dapat dijadikan sebagai bahan makanan
olahan roti gulung.
1.5Manfaat
Dari hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi peneliti yaitu menambah wawasan tentang pembudidayaan
biji wijen (Sesamum indicum L.
syn. Sesamum orientalis L.).serta
cara pemanfaatan biji wijen (Sesamum
indicum L. syn. Sesamum
orientalis L.) sebagai bahan makanan olahan seperti roti gulung.Selain
itu diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat yaitu menambah
pengetahuan mereka tentang cara pembudidayaan biji wijen (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.).dan pemanfaatan
biji wijen (Sesamum indicum L.
syn. Sesamum orientalis L.)sebagai
bahan makanan olahan seperti roti gulung.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sistem Pertanian Organik
Pertanian sistem organik adalah keseluruhan sistem managemen produksi pertanian yang menghindari penggunaan pupuk,
pestisida sintetis, meminimalkan polusi udara, tanah dan air serta
mengutamakan kesehatan dan produktifitas tanaman, binatang dan manusia. Dalam
pelaksanaannya, pertanian organik mengurangi pemakaian masukan dari luar (external
input) dengan jalan meniadakan penggunaan pupuk dan pestisida kimia sintetis.
Sebagai gantinya, sistem pertanian organik memanfaatkan sumberdaya alam
(SDA) berupa pupuk organik,
pestisida botani dan penggunaan bibit lokal atau yang bukan hasil rekayasa
genetika.Pertaniaan organik dapat didefinisikan sebagai sistem pengelolaan
produksi pertanian yang mendorong dan meningkatkan kesehatan agro ekosistem, termasuk biodiversitas, siklus biologi dan aktifitas
biologis tanah dengan menekankan pada pengunaan input dari dalam dan
menggunakan cara-cara mekanis biologis dan kultural.
2.2Morfologi
Tanaman Wijen
Akar tanaman ini bertipe akar tunggang dengan banyak akar cabang yang sering bersimbiosis dengan mikoriza VA (vesikular-arbuskular). Tanaman mendapat
keuntungan dari simbiosis ini dalam memperoleh air dan hara dari
tanah.Penampilan morfologinya mudah dipengaruhi lingkungan. Tinggi bervariasi
dari 60 hingga 120cm, bahkan dapat mencapai 2-3m. Batangnya berkayu pada tanaman yang telah dewasa. Daun tunggal, berbentuk lidah memanjang. Bunga tumbuh dari ketiak daun, biasanya tiga namun hanya
satu yang biasanya berkembang baik. Bunga sempurna, kelopak bunga berwarna
putih, kuning, merah muda, atau biru violet, tergantung varietas. Dari bunga
tumbuh 4-5 kepala sari. Bakal buah terbagi dua ruang, yang lalu terbagi lagi
menjadi dua, membentuk polong. Biji terbentuk di dalam ruang-ruang tersebut.
Apabila buah masak dan mengering, biji mudah terlepas ke luar, yang menyebabkan
penurunan hasil. Melalui pemuliaan, sifat ini telah diperbaiki, sehingga buah tidak
mudah pecah ketika mengering. Banyaknya polong per tanaman, sebagai faktor
penentu hasil yang penting, berkisar dari 40 hingga 400 per tanaman. Bijinya
berbentuk seperti buah apokat, kecil, berwarna putih, kuning, coklat, merah
muda, atau hitam. Bobot 1000 biji 2-6g.Tanaman wijen memerlukan suhu yang cukup
tinggi untuk tumbuh (asalnya dari daerah tropik). Tanaman ini cukup tahan
terhadap kondisi kering, meskipun hasilnya akan turun jika kurang mendapat
pengairan.
2.3 Klasifikasi Tanaman Wijen
Kingdom : Plantae
Fillum : Eudicots
Class : Asterids
Ordo :
Lamiales
Famili : Pedalieceae
Genus :
Sesamum
Spesies :
Sesamum indicum
Nama binomial :
Sesamum indicumL.
2.4 Kandungan Gizi Biji Wijen
Biji wijen mengandung 50-53% minyak nabati,
20% protein, 7-8% serat kasar, 15% residu bebas nitrogen, dan 4,5-6,5% abu.
Minyak biji wijen kaya akan asam lemak tak jenuh, khususnya asam oleat (C18:1) dan asam linoleat (C18:2, Omega-6), 8-10% asam lemak jenuh, dan sama sekali tidak mengandung asam
linolenat.
Minyak biji wijen juga kaya akan Vitamin E. Ampas biji wijen (setelah diekstrak minyaknya) menjadi sumber protein
dalam pakan ternak.
2.5 Manfaat Biji Wijen
Wijen sudah sejak lama ditanam manusia untuk
dimanfaatkan bijinya, bahkan termasuk tanaman minyak yang paling tua dikenal
peradaban. Kegunaan utama adalah sebagai sumber minyak wijen. Bijinya yang
berwarna putih digunakan sebagai penghias pada penganan, misalnya onde-onde, dengan menaburkannya di permukaan penganan
tersebut. Biji wijen dapat dibuat pasta. Berbagai tradisi memasak yang
memanfaatkan kedelai tersebar mulai dari kawasan Laut Tengah, seperti Yunani dan Turki, hingga Jepang dan semenanjung Korea.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis
penelitian yang kami gunakan yaitu eksperimental berdasarkan pada cara
pengumpulan data yaitu dengan melakukan
percobaan langsung cara pembudidayaan tanaman wijen (Sesamum
indicum L. syn. Sesamum
orientalis L.).
3.2 Cara
Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data yang kami
lakukan yaitu dengan pengamatan langsung terhadap pertumbuhan tinggi
batang,panjang daun dan lebar daun secara berkala setiap satu minggu sekali.
3.3 Alat dan
Bahan
3.3.1 Penanaman
biji wijen
1) Sebidang tanah 1x2
m
2) Cangkul 1
buah
3) Bibit
wijen secukupnya
4) Pupuk organik secukupnya
5) Air secukupnya
6) Gembor 1
buah
7) Poliback panjang 1x2 m
8) Pelubang 1
buah
3.3.2 Cara Kerja
1)
Menyiapkan alat dan bahan
2)
Mencangkul sebidang tanah sehingga membentuk gundukan
3)
Mencampurkan pupuk dengan tanah yang sudah
gembur
4)
Melapisi tanah dengan
poliback panjang
5)
Melubangi poliback
tersebut dengan pelubang dan jaraknya diatur
6)
Megisi lubang pada
poliback tadi dengan biji wijen masing – masing 3 biji
7)
Menyirami biji wijen tersebut dengan teratur
8)
Mengamati pertambahan tinggi batang,panjang daun dan lebar daun
9)
Mencatat hasil pengamatan pada tabel data hasil
3.4.1
Pembuatan roti gulung wijen
BAB
IV
PEMBAHASAN
DAN ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN
4.1
Tabel Data Hasil Pengamatan
4.1.1
Tabel data hasil pengamatan tinggi batang tanaman wijen
Minggu ke-
|
Tanaman Wijen
|
|||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
|
Minggu I
|
13
|
11,5
|
7
|
8.5
|
3
|
9
|
11
|
6,5
|
5
|
8
|
8,5
|
8,5
|
8,5
|
9
|
MingguII
|
17
|
17
|
9
|
10
|
10.5
|
12
|
13
|
7.5
|
7
|
11
|
11
|
14
|
9
|
-
|
MingguIII
|
23
|
29
|
18
|
22
|
19,5
|
17
|
23
|
17
|
9
|
20
|
22
|
29
|
-
|
-
|
4.1.2 Analisis data hasil pengamatan
Berdasarkan
tabel data hasil pengamatan di atas dapat di analisis bahwa tinggi batang
tanaman wijen mengalami pertambahan dan mengalami pertumbuhan terbaik pada
minggu terakhir namun pada mingguII tanaman ke-14 mati dan mingguIII tumbuhan
ke-13 dan ke-14 mati sehingga pertumbuhan tinggi batang tanaman wijen terhenti.
4.1.2 Tabel data hasil pengamatan panjang daun
tanaman wijen
Minggu ke-
|
Tanaman Wijen
|
|||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
|
Minggu I
|
4.5
|
4
|
3
|
3,5
|
3,5
|
3
|
4,5
|
3,5
|
4
|
3,5
|
3,5
|
4,3
|
2,5
|
4,3
|
MingguII
|
6
|
6
|
5
|
5
|
5
|
4,5
|
2,5
|
3,5
|
5
|
4
|
5
|
6,4
|
3
|
-
|
MingguIII
|
6,5
|
8,5
|
8,3
|
8,3
|
6,5
|
5,5
|
3
|
5,8
|
8
|
5,2
|
6,5
|
8,6
|
-
|
-
|
4.1.3 Analisis data hasil pengamatan
Berdasarkan
tabel data hasil pengamatan di atas dapat di analisis bahwa panjang daun tanaman
wijen mengalami pertambahan dan mengalami pertumbuhan terbaik pada minggu
terakhir namun pada mingguII tanaman ke-14 mati dan mingguIII tumbuhan ke-13
dan ke-14 mati sehingga pertumbuhan panjang daun tanaman wijen terhenti.
4.1.3 Tabel data hasil pengamatan lebar daun tanaman
wijen
Minggu ke-
|
Tanaman Wijen
|
|||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
|
Minggu I
|
3
|
3
|
1,5
|
3
|
3
|
2,5
|
3,5
|
1,5
|
2,5
|
3
|
3
|
3,5
|
1,5
|
3,5
|
MingguII
|
4
|
3,5
|
2,5
|
3,5
|
3,5
|
3
|
1,5
|
2
|
3
|
3
|
3
|
5
|
2
|
-
|
MingguIII
|
5,3
|
6
|
5,5
|
6,3
|
5
|
3,3
|
2
|
4,3
|
6,8
|
3,5
|
3,5
|
7
|
-
|
-
|
4.1.3 Analisis data hasil pengamatan
Berdasarkan
tabel data hasil pengamatan di atas dapat di analisis bahwa pertumbuhan lebar
daun tanaman wijen mengalami pertambahan
dan mengalami pertumbuhan terbaik pada minggu terakhir namun pada mingguII tanaman
ke-14 mati dan mingguIII tumbuhan ke-13 dan ke-14 mati sehingga pertumbuhan
lebar daun tanaman wijen terhenti.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1)
Berdasarkan
data hasil percobaan di atas dapat
disimpulkan bahwa ternyata biji wijen dapat digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan roti gulung wijen.
5.2 Saran
1)
Seharusnya
roti gulung wijen dapat di jadikan salah satu alternatif oleh-oleh khas
Blitar yang dapat di produksi dan
menjadi lahan industri, karena enak dan layak di jual dipasaran.
2)
Dalam
menanam tanaman wijen kita harus telaten dalam merawatnya agar dapat
menghasilka kualitas biji wijen yang memuaskan.
3)
Sebaliknya
cara pembuatan roti gulung wijen di sosialisasikan kepada masyarakat agar
masyarakat dapat memanfaatkannya.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikimedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar