Selasa, 05 Februari 2013

Makalah Pemanfaatan Biji Wijen sebagai bahan makanan


Pemanfaatan biji wijen (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.)
sebagai bahan makanan olahan yaitu roti gulung wijen




      Oleh:
Bestari Triwinda N     ( 05 )
Cindy Ulziana P          ( 06 )
 Elfi Rosidah                ( 07 )   
Ima Agustina              ( 15 )
 Reni Desanti               ( 26 )
 Ryan Ananda S           ( 28 )
Wildan Setyo B          ( 31 )

      Kelas : XII IPA 3



  


SMA NEGERI 01 SUTOJAYAN
Jl. Diponegoro 103 Tlpn. (0342) 441352 Sutojayan, Blitar
Kode Pos 66172








KATA PENGANTAR
                   Dengan selesainya penyusunan makalah holtikultura ini sepatutnya penyusun mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas limpahan rahmat-Nya makalah ini dapat selesai seperti yang diharapkan.
                   Penyusunan makalah holtikultura ini bertujuan untuk memenuhi pembuatan hasil laporan penanaman wijen beserta pemanfaatannya.Selain itu makalah ini juga meambah pengetahuan kita tentang pemanfaatan lain dari biji wijen yaitu sebagai bahan makanan olahan baru.Laporan pembudidayaan wijen ini mencangkup dari awal penanaman hingga  tahap akhir dilengkapi dengan salah satu contoh pemanfaatannya yaitu sebagai bahan makanan olahan.Tentunya dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari pihak – pihak terkait yang membantu berjalannya kegiatan pembudidayaan ini.Terimakasih kami ucapkan kepada Bpk. Mohammad Kholiqudin S.pd, yang telah membimbing kami dari yang kami belum mengetahui cara pembudidayaan biji wijen sampai kami berhasil hingga memperoleh hasil yang diharapkan.Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang juga telah senantiasa membantu kami melaksanakan tugas dari sekolah.Dan terimakasih juga kepada pihak terkait lainnya yang telah memberikan dukungan dan semangat pada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
                   Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai suatu pengetahuan baru,khususnya untuk pelaksanaan kegiatan holtikultura di sekolah.Tiada gading yang tak retak,tiada salah yang terpungkiri,mkada dari itu apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini kami mohon maaf.Sekiranya kritik dan saran anda sangatlah kami harapkan untuk sempurnannya makalah ini.
                                
           
Sutojayan,  5 Desember 2011


Penyusun






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................. .....................3
ABSTRAK...................................................................................................... .....................4

BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah..................................................................
1.2Rumusan Masalah.......................................
1.3Hipotesis
1.4Tujuan .............................................................................................
1.5 Manfaat…………………………………………………………………….
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sistem pertanian organik................................................................. 7
2.2 Morfologi wijen.............................................................................. 7
2.3 Klasifikasi wijen…………………………………………………………...7
2.4 Kandungan gizi wijen……………………………………………………...8
2.5 Manfaat wijen……………………………………………………………...8
BAB III METODE PENELITIAN
3.1  Jenis Penelitian............................................................................... 9
3.2  Cara Pengumpulan Data................................................................ 9
3.3  Langkah – langkah penelitian........................................................ 9
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
4.1Tabel tinggi tumbuhan       .......................................................................10
4.2 Tabel lebar daun.....................................................................................11
4.3 Tabel Buah.............................................................................................12
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan.................................................................................................13
5.2 Saran.......................................................................................................13





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Seperti yang kita tahu bahwa salah satu biji yang kaya manfaat yang dapat tumbuh subur di Indonesia adalah biji wijen (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.). Hampir di seluruh pelosok negeri ini kita belum dapat menemukan bji wijen (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.) ini. Karena selain bibitnya yang sulit didapat, cara penanaman buah ini tergolong agak sulit. Itulah beberapa kelemahan dari biji wijen (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.) yang menjadi alasan dari sebagian orang enggan untuk membudidayakan biji wijen ini.Karena salah dalam teknik penanaman dapat membuat hasil dari biji wijen menjadi tidak seperti yang diharapkan.
Tidak Sering kita jumpai di setiap daerah entah kota atau desa, terdapat perkebunan wijen (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.). Hal inilah yang menjadi pemicu utama mahalnya harga biji wijen di pasaran.Namun belum banyak orang yang mengetahui khasiat lain dari manfaat biji wijen ini selain digunakan sebagai pelapis bahan makanan olahan khas jawa yaitu onde-onde.Meskipun ada tapi sebagaian besar orang hanya sebatas mengetahui yaitu sebagai bahan penghias makanan olahan.
Jika hal ini terus-menerus dibiarkan dikhawatirkan produksi biji wijen semakin menurun dan mungkin berangsur-angsur akn banyak orang yang enggan untuk menggunakan dan membudidayakan biji wijen ini,padahal terdapat ada banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dari mengkonsumsi biji wijen.Selain mengandung minyak yang baik untuk kesehatan ternyata biji wijen ini juga mengandung suatu zat antioksidan yang dapat mengobati beberapa macam penyakit jika dikonsumsi secara rutin.Maka dari itu kita harus dapat membudidayakan biji wijen agar tidak kehilangan kemanfaatannya.
Oleh karna itu kami berkreasi  untuk membuat alternative lain yang diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk memanfaatkan biji wijen agar dapat dimanfaatkan lebih banyak lagi,yaitu dengan membuat roti gulung dengan bahan dasar pembuatannya mengguanakan biji wijen  (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.).


1
1.2 Rumusan Masalah
Apakah biji wijen  (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.), dapat dijadikan sebagai bahan makanan olahan seperti roti gulung?
1.3 Hipotesis
Biji wijen  (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.) tomat dapat dijadikan sebagai bahan makanan olahan seperti roti gulung.
1.4 Tujuan
Ingin mengetahui apakah biji wijen  (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L)  dapat dijadikan sebagai bahan makanan olahan roti gulung.
1.5Manfaat
            Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti yaitu menambah wawasan tentang pembudidayaan biji wijen  (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.).serta cara pemanfaatan biji wijen  (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.) sebagai bahan makanan olahan seperti roti gulung.Selain itu diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat yaitu menambah pengetahuan mereka tentang cara pembudidayaan biji wijen  (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.).dan pemanfaatan biji wijen  (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.)sebagai bahan makanan olahan seperti roti gulung.










2




BAB II
KAJIAN PUSTAKA


2.1 Sistem Pertanian Organik
Pertanian sistem organik adalah keseluruhan sistem managemen produksi pertanian yang menghindari penggunaan pupuk, pestisida sintetis, meminimalkan polusi udara, tanah dan air serta mengutamakan kesehatan dan produktifitas tanaman, binatang dan manusia. Dalam pelaksanaannya, pertanian organik mengurangi pemakaian masukan dari luar (external input) dengan jalan meniadakan penggunaan pupuk dan pestisida kimia sintetis. Sebagai gantinya, sistem pertanian organik memanfaatkan sumberdaya alam (SDA) berupa pupuk organik, pestisida botani dan penggunaan bibit lokal atau yang bukan hasil rekayasa genetika.Pertaniaan organik dapat didefinisikan sebagai sistem pengelolaan produksi pertanian yang mendorong dan meningkatkan kesehatan agro ekosistem, termasuk biodiversitas, siklus biologi dan aktifitas biologis tanah dengan menekankan pada pengunaan input dari dalam dan menggunakan cara-cara mekanis biologis dan kultural.
2.2Morfologi Tanaman Wijen
Akar tanaman ini bertipe akar tunggang dengan banyak akar cabang yang sering bersimbiosis dengan mikoriza VA (vesikular-arbuskular). Tanaman mendapat keuntungan dari simbiosis ini dalam memperoleh air dan hara dari tanah.Penampilan morfologinya mudah dipengaruhi lingkungan. Tinggi bervariasi dari 60 hingga 120cm, bahkan dapat mencapai 2-3m. Batangnya berkayu pada tanaman yang telah dewasa. Daun tunggal, berbentuk lidah memanjang. Bunga tumbuh dari ketiak daun, biasanya tiga namun hanya satu yang biasanya berkembang baik. Bunga sempurna, kelopak bunga berwarna putih, kuning, merah muda, atau biru violet, tergantung varietas. Dari bunga tumbuh 4-5 kepala sari. Bakal buah terbagi dua ruang, yang lalu terbagi lagi menjadi dua, membentuk polong. Biji terbentuk di dalam ruang-ruang tersebut. Apabila buah masak dan mengering, biji mudah terlepas ke luar, yang menyebabkan penurunan hasil. Melalui pemuliaan, sifat ini telah diperbaiki, sehingga buah tidak mudah pecah ketika mengering. Banyaknya polong per tanaman, sebagai faktor penentu hasil yang penting, berkisar dari 40 hingga 400 per tanaman. Bijinya berbentuk seperti buah apokat, kecil, berwarna putih, kuning, coklat, merah muda, atau hitam. Bobot 1000 biji 2-6g.Tanaman wijen memerlukan suhu yang cukup tinggi untuk tumbuh (asalnya dari daerah tropik). Tanaman ini cukup tahan terhadap kondisi kering, meskipun hasilnya akan turun jika kurang mendapat pengairan.
2.3 Klasifikasi Tanaman Wijen
Kingdom                     : Plantae
Fillum                          : Eudicots
Class                            : Asterids
Ordo                            : Lamiales
Famili                          : Pedalieceae
Genus                          : Sesamum
Spesies                         : Sesamum indicum
Nama binomial            : Sesamum indicumL.
2.4 Kandungan Gizi Biji Wijen
Biji wijen mengandung 50-53% minyak nabati, 20% protein, 7-8% serat kasar, 15% residu bebas nitrogen, dan 4,5-6,5% abu. Minyak biji wijen kaya akan asam lemak tak jenuh, khususnya asam oleat (C18:1) dan asam linoleat (C18:2, Omega-6), 8-10% asam lemak jenuh, dan sama sekali tidak mengandung asam linolenat. Minyak biji wijen juga kaya akan Vitamin E. Ampas biji wijen (setelah diekstrak minyaknya) menjadi sumber protein dalam pakan ternak.
2.5 Manfaat Biji Wijen
Wijen sudah sejak lama ditanam manusia untuk dimanfaatkan bijinya, bahkan termasuk tanaman minyak yang paling tua dikenal peradaban. Kegunaan utama adalah sebagai sumber minyak wijen. Bijinya yang berwarna putih digunakan sebagai penghias pada penganan, misalnya onde-onde, dengan menaburkannya di permukaan penganan tersebut. Biji wijen dapat dibuat pasta. Berbagai tradisi memasak yang memanfaatkan kedelai tersebar mulai dari kawasan Laut Tengah, seperti Yunani dan Turki, hingga Jepang dan semenanjung Korea.




BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
            Jenis penelitian yang kami gunakan yaitu eksperimental berdasarkan pada cara pengumpulan data  yaitu dengan melakukan percobaan langsung cara pembudidayaan tanaman wijen (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.).
3.2 Cara Pengumpulan Data
            Cara pengumpulan data yang kami lakukan yaitu dengan pengamatan langsung terhadap pertumbuhan tinggi batang,panjang daun dan lebar daun secara berkala setiap satu minggu sekali.
3.3 Alat dan Bahan
3.3.1 Penanaman biji wijen
1)     Sebidang tanah                                 1x2 m
2)     Cangkul                                            1 buah
3)     Bibit wijen                                        secukupnya
4)     Pupuk organik                                   secukupnya
5)     Air                                                     secukupnya
6)     Gembor                                             1 buah
7)     Poliback panjang                               1x2 m
8)     Pelubang                                           1 buah
3.3.2 Cara Kerja
1)   Menyiapkan alat dan bahan
2)   Mencangkul sebidang tanah sehingga membentuk gundukan
3)   Mencampurkan pupuk dengan tanah yang sudah gembur
4)   Melapisi tanah dengan poliback panjang
5)   Melubangi poliback tersebut dengan pelubang dan jaraknya diatur
6)   Megisi lubang pada poliback tadi dengan biji wijen masing – masing 3 biji
7)   Menyirami biji wijen tersebut dengan teratur
8)   Mengamati pertambahan tinggi batang,panjang daun dan lebar daun
9)   Mencatat hasil pengamatan pada tabel data hasil
3.4.1 Pembuatan roti gulung wijen

































BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN

4.1 Tabel Data Hasil Pengamatan
4.1.1 Tabel data hasil pengamatan tinggi batang tanaman wijen
Minggu ke-
Tanaman Wijen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Minggu I
13
11,5
7
8.5
3
9
11
6,5
5
8
8,5
8,5
8,5
9
MingguII
17
17
9
10
10.5
12
13
7.5
7
11
11
14
9
-
MingguIII
23
29
18
22
19,5
17
23
17
9
20
22
29
-
-

4.1.2 Analisis data hasil pengamatan
            Berdasarkan tabel data hasil pengamatan di atas dapat di analisis bahwa tinggi batang tanaman wijen mengalami pertambahan dan mengalami pertumbuhan terbaik pada minggu terakhir namun pada mingguII tanaman ke-14 mati dan mingguIII tumbuhan ke-13 dan ke-14 mati sehingga pertumbuhan tinggi batang tanaman wijen terhenti.

4.1.2 Tabel data hasil pengamatan panjang daun tanaman wijen
Minggu ke-
Tanaman Wijen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Minggu I
4.5
4
3
3,5
3,5
3
4,5
3,5
4
3,5
3,5
4,3
2,5
4,3
MingguII
6
6
5
5
5
4,5
2,5
3,5
5
4
5
6,4
3
-
MingguIII
6,5
8,5
8,3
8,3
6,5
5,5
3
5,8
8
5,2
6,5
8,6
-
-
4.1.3 Analisis data hasil pengamatan
            Berdasarkan tabel data hasil pengamatan di atas dapat di analisis bahwa panjang daun tanaman wijen mengalami pertambahan dan mengalami pertumbuhan terbaik pada minggu terakhir namun pada mingguII tanaman ke-14 mati dan mingguIII tumbuhan ke-13 dan ke-14 mati sehingga pertumbuhan panjang daun tanaman wijen terhenti.





4.1.3 Tabel data hasil pengamatan lebar daun tanaman wijen
Minggu ke-
Tanaman Wijen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Minggu I
3
3
1,5
3
3
2,5
3,5
1,5
2,5
3
3
3,5
1,5
3,5
MingguII
4
3,5
2,5
3,5
3,5
3
1,5
2
3
3
3
5
2
-
MingguIII
5,3
6
5,5
6,3
5
3,3
2
4,3
6,8
3,5
3,5
7
-
-

4.1.3 Analisis data hasil pengamatan
            Berdasarkan tabel data hasil pengamatan di atas dapat di analisis bahwa pertumbuhan lebar daun  tanaman wijen mengalami pertambahan dan mengalami pertumbuhan terbaik pada minggu terakhir namun pada mingguII tanaman ke-14 mati dan mingguIII tumbuhan ke-13 dan ke-14 mati sehingga pertumbuhan lebar daun tanaman wijen terhenti.




















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1)   Berdasarkan data hasil  percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa ternyata biji wijen dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan roti gulung wijen.
5.2 Saran
1)   Seharusnya roti gulung wijen dapat di jadikan salah satu alternatif oleh-oleh khas Blitar  yang dapat di produksi dan menjadi lahan industri, karena enak dan layak di jual dipasaran.
2)   Dalam menanam tanaman wijen kita harus telaten dalam merawatnya agar dapat menghasilka kualitas biji wijen yang memuaskan.
3)   Sebaliknya cara pembuatan roti gulung wijen di sosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat dapat memanfaatkannya.







DAFTAR PUSTAKA
www.wikimedia.org















Tidak ada komentar:

Posting Komentar