Antara Cinta dan Karma Part 11

Jika aku boleh memilih
Aku hanya ingin 1 nama
Yang terukir indah di hatiku
Tapi apakah aku mampu mengukirnya
Sementara ada 1 nama yang sudah terukir indah di hatiku
Mungkin ini awal yang tak ku inginkan
Tapi ini kenyataan yang harus kuhadapi
Dony dan Dwi
Sosok manusia yang setia menemani detik detik akhir hidupku
Tapi apa selamanya aku akan seperti ini?
Tuhan
Tolong tunjukan yang terbaik untuk ku
aku tak sanggup menyakiti hati di antara mereka
tapi aku tak bisa selamanya mendua
Entahlah
Hanya engkau yang mampu memutuskan yang terbaik untuk ku



  )( Minggu, 5 Mei 2013

Aku bingung kenapa saat itu Dwi marah besar padaku. Lama kelamaan aku sadar, diam diam aku telah menyakiti hatinya. aku sadar mengapa dia menginginkan untuk pergi dari hidupku. Betapa egois nya diriku ini Tuhan. Maafkan aku Sayank, aku tidak bermaksud menyakiti hatimu. Diam diam dia menyadari perselingkuhan ku dengan Dony. Tapi dia pura pura tidak tahu. Aku memang perempuan yang bodoh, tak mampu setia pada 1 nama. Tapi aku takut jika aku setia dengan nya akhirnya hanya air mata yang tertetes. Maafkan aku Dwi. aku tak bisa menjadi yang kau mau. Tapi aku belum mampu melupakan dirinya. Dia yang mampu mengerti aku jauh darimu. Maafkan aku






*) aku tahu kamu juga kecewa masalah kelanjutan hubungan kita.  Aku ngerti aku salah terlalu memaksa kamu untuk jadi yang diinginkan orang tua ku. aku tidak bermaksud menuntut mu menjadi seperti itu. aku hanya ingin orang tua ku menerima kamu sebagai suami ku. itu saja tidak lebih. aku bosan bermain main dalam hubungan kita. aku ingin serius menjalani hubungan ini. aku ingin kamu menjadi yang terakhir. Jadi jangan salah kan aku jika aku ingin kamu gini, kamu gitu, harus begini, harus begitu. itu semua ku lakukan agar orang tua ku percaya padamu dan menyetujui hubungan kita. kamu tahu itu kan?
Kadang aku ragu apa kamu benar benar tulus mencintai aku apa hanya menginginkan nafsu semata? Aku mohon kamu jujur sama aku.  Aku akui aku memang tidak bisa tulus mencintai lelaki. tapi itu lah aku, aku harap kamu bisa mengerti itu. Tapi aku akan belajar  untuk serius dan tulus mencintai kamu. Jangan  marah, bimbing aku dan tuntun aku, agar aku menjadi perempuan yang baik dan lebih menghargai kamu.